Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana di Sulteng

Permukiman Korban Gempa Akan Direlokasi

Foto : ANTARA/Puspa Perwitasari

BANGUNAN RUNTUH - Dua anak bermain di antara reruntuhan bangunan yang rusak akibat gempa, di kawasan Loli Saluran, Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).

A   A   A   Pengaturan Font

PALU - Pemerintah berencana merelokasi permukiman warga korban gempa disertai lumpur untuk keberlangsungan hidup jangka panjang. "Kita sudah siapkan lokasinya, mungkin 20 kilometer dari lokasi dan jalur patahan gempa," kata Presiden Joko Widodo saat kembali melihat lokasi bencana gempa dan lumpur di perbatasan Desa Mpanau Biromaru dengan Kelurahan Petobo, Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (3/10).

Presiden menyebut tempat-tempat permukiman yang terletak dan berdekatan dengan jalur patahan sesar Palu Koro agar dipindahkan ke tempat yang lebih aman, yang berjarak sekitar 20 kilometer. Namun, sebelum direlokasi perlu ada langkah negosiasi antara pemerintah dan masyarakat. "Warga diajak bicara agar bisa dipindahkan ke tempat lain.

Sekarang mulai kita identifikasi tempat-tempat tersebut sedetail mungkin " kata Presiden. Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, menyatakan rencana relokasi permukiman menunggu situasi dan kondisi kembali normal. Gempa yang mengguncang Kota Palu menghancurkan bahkan menenggelamkan beberapa wilayah permukiman, di antaranya Kelurahan Petobo, Perumnas Kelurahan Balaroa, sebagian Desa Sidera dan Jono Oge di Kabupaten Sigi.

Saat gempa disertai lumpur, sebagian besar rumah penduduk yang terletak di bawah tanggul air terseret dan terendam lumpur. Diperkirakan banyak warga meninggal karena tertimbun. Apalagi, saat gempa mengguncang warga sedang beraktivitas di dalam rumah dan sebagian sedang melaksanakan salat magrib.

Kini, banyak warga yang kehilangan tempat tinggal dan keluarga. Saat ini mereka berada di lokasi-lokasi pengungsian di dataran tinggi, dan siang harinya turun ke lokasi permukiman untuk melakukan pencarian keluarga yang belum ditemukan. Situasi saat ini belum normal, masyarakat masih dalam trauma berat.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Antara, Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top