Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Energi

Permintaan LPG Meningkat 11 Persen

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Konsumsi Liquified Petroleum Gas (LPG) atau gas elpiji meningkat pada hari-hari terakhir menjelang Idulfitri. Berdasarkan laporan posko nasional sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Rabu (20/6) menyebutkan penyaluran dari depot ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) meningkat 11 persen dari rata-rata kebutuhan normal.

"Meskipun penggunaan bahan bakar gas tersebut bertambah, Kementerian ESDM memastikan kondisi stok LPG dalam kondisi normal dengan coverage days sekitar 21 hari," kata Kepala Biro Komunikasi Layanan Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta pada Kamis (21/6).

Sejalan dengan menigkatnya konsumsi LPG, distribusi beberapa BBM jenis Gasoline juga mengalami penambahan. Terhitung sejak tanggal 31 Mei-20 Juni 2018, Premium meningkat sebesar 23,9 persen, Pertalite meningkat 9,2 persen dan Pertamax meningkat 19 persen. Namun, ada juga beberapa gasoline yang tercatat mengalami penurunan konsumsi meski tidak terlalu signifikan, seperti Pertamax Turbo dan Avtur yang masing-masing turun 0,8 persen dan 3,2 persen.

Tidak hanya jenis Gasoline yang mengalami perubahan konsumsi selama libur lebaran. BBM jenis Gasoil seperti Solar konsumsinya menurun sebesar 8,7 persen, Pertamina Dex turun 0,7 persen, Dexlite turun 6,8 persen dan Kerosene turun 19,8 persen.

Pasokan BBM dilaporkan masih tetap aman dengan coverage days antara 21-49, dengan rincian Premium 21 hari, Solar/Akrasol 21 hari, Pertalite 22 hari, Kerosene 41 hari, Pertamax/Akra92 sampai 22 hari, Pertamax Turbo 39 hari, Pertamina Dex 49 hari, Dexlite 20 hari, dan Avtur 28 hari.

Terpantau Aman

Lebih lanjut Agung mengatakan pasokan BBM memasuki H+5 Idul Fitri 1439 H aman terkendali, demikian juga dengan penyediaan ketenagalistrikan secara nasional. Secara umum daya pasok listrik nasional sebesar 31.301,91 MW dengan beban puncak di malam hari sebesar 26.994,29 MW. Pada tanggal 19 Juni 2018 dilaporkan ada 21 titik dalam keadaan normal, namun 1 titik dalam kondisi siaga karena ada gangguan Circuit Breaker (CB).

Gangguan CB ini terjadi di Sistem Jayapura, suplai tidak terganggu, yang mana masih ada cadangan daya sekitar 11 persen. Pada kendala tersebut PLN sudah melakukan berbagai upaya perbaikan CB dan melakukan manuver beberapa pembangkit sesuai keperluan.

"Pasokan listrik kepada masyarakat dapat tetap dilakukan dan diharapkan dapat kembali normal secepatnya," kata Agung.

Baca Juga :
Paparan Kinerja

ers/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top