Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pasar Otomotif

Permintaan Isuzu D-Max untuk Proyek Migas Naik

Foto : Istimewa

Efisien Bahan Bakar I Kepala Wilayah Sumatra Bagian Utara PT Astra International Tbk. Isuzu Medan Branch Anthony Mulladi (kedua kanan) didampingi Kepala Cabang Astra Isuzu Pekanbaru Cahyo Nugroho (kanan) berbincang dengan pengemudi kendaraan Isuzu D-Max dari kontraktor migas untuk Chevron di Minas, Perawang, Pekanbaru, Riau, Rabu (14/11). Selain irit konsumsi BBM, D-Max tangguh karena mampu menjelah hingga 200-300km per hari di jalur offroad.

A   A   A   Pengaturan Font

PEKANBARU - Permintaan kendaraan mobil pick up (PU) 4x4 dua kabin Isuzu D-Max untuk proyek migas terus meningkat. Hal itu seiring semakin dikenalnya D-Max secara luas di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang migas sebagai kendaraan yang safety, hemat bahan bakar minyak (BBM), tangguh, dan dukungan layanan purna jual 24 jam.

Begitu juga yang terjadi di Riau. Sejumlah kontraktor untuk proyek perusahaan minyak raksasa Chevron memilih D-Max sebagai kendaraan operasionalnya. Apalagi D-Max memenuhi spesifikasi kendaraan yang diminta Chevron untuk digunakan di wilayah kerja mereka.

Kepala Wilayah Sumbagut PT Astra International Tbk- Isuzu, Anthony Muliadi, mengatakan Chevron menyerahkan ke kontraktor untuk kendaraan operasional sebagai supervisor di proyek-proyeknya. "Tentunya dengan spesifikasi kendaraan yang sudah ditetapkan Chevron, di antaranya kendaraan PU 4x4 dua kabin harus memiliki fitur side impact beam," katanya di Pekanbaru, Riau, Rabu (14/11).

Chevron juga mensyaratkan kendaraan memiliki fitur sistem rem anti-terkunci atau anti-lock braking system (ABS) dan dua air bag di bagian depan. "Mulai awal tahun ini, tiga fitur itu sudah disematkan di semua varian D-Max. Inilah yang membuat banyak kontraktor di Chevron memilih D-Max," papar Anthony.

Menurut Anthony, ada tiga perusahaan kontraktor migas, yang mendapat kontrak dari Chevron untuk menjadi supervisor di sejumlah proyek-proyeknya, langsung membeli D-Max dengan jumlah besar. Tiga perusahaan itu, PT Singgar Mulia yang membeli 20 unit, PT Berkat Karunia Phala sebanyak 15 unit, dan PT Wahana Karsa sebanyak 15 unit.

Menurut Anthony, D-Max juga memiliki banyak keunggulan lainnya seperti safety handling yang terbaik di kelas 4x4 kabin ganda. "Serasa bawa sedan," ujarnya.

Keunggulan lainnya, D-Max sangat irit BBM. Tingkat efisiensi BBM juga bisa dipantau lewat rekaman data pengendara yang ada di mobil melalui Isuzu Diagnostic Service System (IDSS). Belum lagi keunggulan di torsi yang mumpuni. Pengendara tidak perlu menekan rem gas terlalu dalam untuk mendapat power. Soalnya, dengan RPM rendah pun, tenaga yang kelar sudah maksimal. "Ini yang kita latih ke para driver agar mengubah kebiasaan mereka menekan gas terlalu kencang. Padahal, untuk mobil-mobil Isuzu, hanya sedikit menekan gas, power sudah dapat dan bisa langsam," kata dia.

Pangsa Pasar Naik

Anthony mengatakan sejumlah keunggulan D-Max membuat penjualan terus merangkak naik, khususnya di wilayah kerja Sumut, Sumbar, dan Riau. "Penjualan D-max di Riau merupakan yang tertinggi, bahkan tertinggi di seluruh Sumatera," ujarnya.

Selain untuk proyek-proyek di Chevron, penjualan D-Max tertinggi berikutnya adalah untuk perusahaan perkebunan sawit, lalu di lingkungan pemerintahan seperti untuk Dinas Kehutanan, Dinas Perhubungan, TNI, dan Polri, termasuk mobil untuk layanan penyuluhan Keluarga Berencana (KB). Setelah itu, peminat berikutnya adalah di perusahaan kontraktor proyek infrastruktur pemerintah.

Dari total penjualan D-Max di Sumatera (Januari-Agustus 2018) sebesar 2.210 unit, sebanyak 960 unit terjual di Riau. Sisanya terbagi untuk sembilan provinsi lainnya, seperti Sumatera Selatan menempati urutan kedua dengan 461 unit, lalu Jambi di tempat ketiga dengan 258 unit.

Pangsa pasar D-Max juga meningkat tajam di Riau. Tahun lalu, pangsa pasar D-Max hanya 1,7 persen, kini hingga Agustus 2018, pangsa pasarnya menjadi 4,1 persen. "Kami optimistis, dengan kondisi seperti ini, tahun depan pangsa pasar kami bisa meningkat menjadi 10-15 persen," tutur Anthony.ers/AR-2

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top