Permasalahan dalam Kandungan Akibatkan Gangguan Mental pada Anak
Foto: ISTIMEWASINGAPURA - Sebuah temuan studi terbaru menyebutkan bahwa anak-anak yang pernah mengalami masalah saat masih dalam kandungan, seperti persoalan mental dan fisik yang dialami ibu mereka selama kehamilan, menunjukkan pola perkembangan otak yang lebih cepat, kemungkinan besar agar dapat bertahan dalam keadaan sulit itu.
Menurut hasil studi baru yang dipimpin oleh Agency for Science, Technology and Research (A*Star) ini, kondisi yang disebut dengan kematangan dini ini dapat memperpendek periode jendela neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk berubah, yang dibutuhkan anak-anak untuk belajar, dan karenanya menyebabkan peningkatan risiko gangguan kognitif dan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
Dikutip dari The Straits Times, Rabu (24/1), neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk mengatur ulang dirinya untuk belajar, pulih dari cedera, dan menyesuaikan diri dengan pengalaman baru. Pada anak usia dini, otak biasanya lebih mudah beradaptasi. Neuroplastisitas yang rendah dikaitkan dengan regulasi emosi yang buruk, agresi, perilaku pengambilan risiko, dan keterampilan fungsi eksekutif yang buruk seperti organisasi.
Perkembangan Otak
Studi yang terbit bulan Januari ini menyebutkan berdasarkan sampel penelitian yang mewakili, sekitar 10 persen penduduk Singapura terpapar pada tingkat kesulitan hidup awal yang tinggi.
Kesulitan hidup awal diukur dalam penelitian ini berdasarkan kesehatan mental dan fisik ibu yang buruk, dengan faktor-faktor seperti hipertensi dan depresi usai melahirkan, serta merokok, pendapatan rumah tangga yang rendah, dan struktur keluarga. Dari 354 anak yang berpartisipasi dalam penelitian ini, 34 anak mempunyai tingkat paparan kesulitan hidup awal yang tinggi.
Anak-anak yang diteliti adalah mereka yang terdaftar dalam studi Kohort Growing Up in Singapore Towards Healthy Outcomes (Gusto) sejak lahir. Studi Gusto dimulai pada tahun 2008 untuk meneliti bagaimana kondisi kehamilan dan anak usia dini mempengaruhi kesehatan dan perkembangan perempuan dan anak-anak mereka.
Studi Gusto dan studi baru ini merupakan kolaborasi antara Singapore Institute for Clinical Sciences di A*Star, KK Women's and Children's Hospital, National University Health System, dan National University of Singapore.
Berita Trending
- 1 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 2 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 3 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 4 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam
Berita Terkini
- Bantuan Tenda untuk Warga Terdampak Gempa
- Percepat Pembangunan di Nusantara, Kementerian PU Diminta Dukung Selesaikan Tol di IKN
- Ayo Dukung Kampus Fokus Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Perguruan Tinggi Tidak Berwenang Urus Tambang
- Semoga Tidak Banyak Kecurangan, Kemendikdasmen Libatkan Sekolah Swasta dalam SPMB
- Sistem Misil AS akan Ditarik jika Tiongkok Setop Perilaku Koersif