Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Healing Project

Perlunya Edukasi dan Sosialisasi tentang Penyakit Kulit

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Erupsi Gunung Sinabung di awal 2018 meninggalkan permasalahan, salah satunya aspek kesehatan, terutama masalah kulit.

Meskipun kini para pengungsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) sudah mendapatkan jatah relokasi untuk mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik dibandingkan saat berada di pengungsian, ada satu desa di Kabupaten Karo tidak mendapatkan relokasi yaitu Desa Batukarang.

Menurut dr. Apsari Diana Kusumastuti, MARS, Pendiri NGO HeartIndo dan ketua tim panitia Vaseline Healing Project di Desa Batukarang, hal ini diakibatkan desa tersebut tidak terkena aliran lahar dingin seperti daerah lainnya. Namun, desa yang berpenduduk tujuh ribu orang ini masih terkena dampak awan panas erupsi Gunung Sinabung.

"Selain itu Desa Batukarang adalah desa dengan jumlah kepadatan penduduk tertinggi yang ada di Kabupaten Karo dengan jumlah penduduk tujuh ribu orang dan terkena dampak cukup berat dari bencana erupsi Gunung Sinabung," katanya.

Hingga saat ini pun bantuan yang diterima masyarakat masih sangat minim dalam meningkatkan beban warga. "Keadaan di sana pun masyarakat masih banyak yang kehilangan termasuk pekerjaan dan kekurangan air bersih," cerita Apsari.

Ia melanjutkan di desa itu hanya terdapat tiga sumur bor yang saat terjadi erupsi sudah tidak dapat berfungsi kembali. Akibatnya banyak masalah kesehatan yang melanda desa ini. Mulai dari infeksi saluran pernafasan atas, diare, hipertensi, hingga beragam permasalahan kesehatan kulit yang memperburuk produktivitas dan kualitas hidup masyarakat setempat.

"Untuk mengatasi permasalahan tersebut, saat ini warga Desa Batukarang hanya dapat mengandalkan tiga bidan desa yang bertugas di sana karena untuk mereka pergi ke Puskesmas terbilang cukup jauh dan kalau menggunakan moda transportasi umum terbilang cukup mahal," jelasnya.

Dengan program yang dijalankan bersama Vaseline, ia mengharapkan dapat meringankan penderitaan warga Desa Batukarang melalui bantuan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka melalui perawatan kesehatan kulit.

Permasalahan penyakit kulit terbilang ringan dibandingkan penyakit organ dalam lainnya. Namun jika dibiarkan bisa menjadi masalah yang cukup serius. Untuk warga Desa Batukarang sendiri permasalahan kulit yang paling banyak di desa adalah penyakit dermatitis kontak yaitu semacam alergi atau iritasi kulit dengan tanda-tanda kulit merah kering gatal dan terasa tidak nyaman.

Iritasi dapat berupa kemerahan, bengkak, bentol, atau lenting dan dapat terjadi secara berulang dan dalam waktu yang lama. "Penyebabnya karena masih kurangnya pasokan air bersih di desa itu," kata Apsari.

Nantinya ia akan kembali berangkat ke Desa Batukarang pada 28 April untuk melakukan pelatihan perawatan permasalahan kulit dengan tenaga medis dan warga di sana. "Fokusnya masih kepada edukasi dan sosialisasi tentang kesehatan kulit pada warga dan tenaga kesehatan setempat, konsultasi dan pelayanan untuk memperbaiki masalah kulit warga, dan memberikan donasi produk Vaseline Repairing Jelly dan obat-obatan lainnya," jelasnya.

Pada program kali ini akan mencakup 200 warga Desa Batukarang dan harapannya masyarakat di sana dapat menikmati hidup yang lebih berkualitas dan sadar akan pentingnya kondisi kulit mereka.

Kasus di Bangkalan Madura

Sebelumnya, Vaseline Healing Project sudah mengadakan program perdana ini di Kabupaten Bangkalan, Madura. Daerah ini dipilih karena penyakit kulit masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Bangkalan. Terlebih masyarakat masih sulit mendapatkan pelayanan dari pusat kesehatan seperti Puskesmas karena lokasinya yang jauh dan jumlah tenaga kesehatan kompeten yang masih terbatas.

"Tingginya angka penyakit kulit di Bangkalan antara lain disebabkan faktor lingkungan. Seperti kurangnya sumber air bersih, ventilasi rumah yang kurang memadai, serta pencahayaan dan kelembaban rumah yang kurang memenuhi syarat," ujar dr. Irmadita Citrashanty, SpKK, spesialis kulit dan kelamin dan Ketua Tim Pelaksana Vaseline Healing Project di Bangkalan.

Selain itu masih muncul stigma yang kuat di masyarakat Bangkalan tentang penderita penyakit kulit sehingga mereka dikucilkan dari masyarakat dan akibatnya tidak mendapatkan penanganan yang dibutuhkan. Pada program yang dilangsungkan pada 19 Januari di desa Tambak Pocok, Bangkalan, program ini berhasil merangkul 154 orang untuk mendapatkan edukasi dan perawatan penyakit kulit yang diderita sehingga mereka memiliki hidup yang lebih baik. gma/R-1

Perbaiki Kondisi Masyarakat

Vaseline sebagai produk perawatan kulit di Indonesia mengumumkan keturutsertaannya dalam bagian dari misi global untuk memperbaiki kulit dan kualitas hidup masyarakat di Indonesia. Untuk itu Vaseline kembali mengadakan program Healing Project di Desa Batukarang, Kabupaten Karo, Sumut pada April ini.

"Jadi kami ingin menginspirasi masyarakat Indonesia untuk lebih peduli kepada kesehatan kulit dan percaya bahwa kulit sehat dapat dimiliki semua orang," tutur Ira Noviarti, Personal Care Director PT Unilever Indonesia Tbk di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dipilihnya Desa Batukarang, Kabupaten Karo, Sumut karena masih diperlukannya edukasi untuk masyarakat tentang kesehatan kulit, dan membantu memperbaiki kondisi dari para pengungsi pasca erupsi gunung Sinabung di desa tersebut.

"Bagi orang-orang yang tinggal di daerah krisis, bencana atau terdampak kemiskinan, gangguan kulit yang sebenarnya paling sederhana dan dapat dicegah ternyata masih sering mereka derita. Dan hal ini menyulitkan mereka dalam menjalankan keseharian mereka, baik bekerja, bersekolah, ataupun mengurus rumah tangga," lanjut Ira.

Secara global program yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi kulit lima juta orang di seluruh dunia pada 2020 mendatang, hingga saat ini sudah menolong kurang lebih 2,3 juta orang di seluruh dunia. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Unilever Sustainable Living Plan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan.

Program diawali dua orang dermatolog yaitu Dr. Grace Bandow dan Dr. Samer Jaber yang melakukan misi kemanusiaan ke Yordania. Mereka mendapati perawatan kulit adalah salah satu prioritas tertinggi yang dibutuhkan tenaga kesehatan yang berada di sana untuk mengobati orang-orang menderita masalah kulit di kamp-kamp pengungsian.

Semenjak itu bekerja sama dengan Direct Relief, organisasi global yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kehidupan orang-orang yang terdampak kemiskinan dan situasi darurat, Vaseline memanfaatkan skala dan keahlian mereka untuk menjangkau guna membantu memperbaiki masalah kulit sehingga kualitas hidup mereka pun menjadi jauh lebih baik. gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top