Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Perlu Strategi Diversifikasi Pangan Sesuai Bentang Alam

Foto : ANTARA/BASRI MARZUKI

KETAHANAN PANGAN I Warga berjalan di lokasi cadangan pangan desa untuk memetik jagung di Desa Bomba, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (28/7). Pemerintah desa setempat melalui proyek ketahanan pangan menyiapkan lahan seluas tiga hektare dan ditanami aneka tanaman palawija yang diperuntukkan bagi warga setempat sebagai cadangan pangan desa.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan beras konsumsi Indonesia sudah tidak lagi impor dalam tiga tahun terakhir. Hal itu bisa terwujud antara lain karena pembangunan bendungan dan irigasi telah mendukung peningkatan produktivitas nasional.

"Alhamdulillah, kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute karena kita dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2023 beserta nota keuangannya pada rapat Paripurna DPR pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2022-2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).

Menanggapi hal tersebut, Dewan Penasihat Institute Agroekologi Indonesia (Inagri), Ahmad Yakub mengatakan kerja untuk kedaulatan pangan harus terus dilanjutkan. Dalam situasi ancaman krisis pangan global, strategi diversifikasi pangan sesuai dengan kelayakan nutrisi tanah, bentang alam, dan budaya masyarakat sangat menjanjikan semisal komoditas sorgum, sagu, dan umbi-umbian lokal lainnya.

"Bila ini bisa dimasifkan maka kemampuan kita menghadapi gejolak geopolitik, yang mengakibatkan supply chain dan produksi terganggu sekaligus juga sebagai adaptasi perubahan iklim, bahkan menyumbangkan pengurangan emisi karbon di dunia," kata Yakub.

Pengiriman Jagung
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top