Perlu Sinkronisasi guna Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
PANEN PAKSA I Petani melangsir padi yang di panen paksa akibat terendam banjir di Desa Meunje, Aceh Utara, Aceh, belum lama ini.
Aditya mengapresiasi berbagai bantuan seperti alat mesin pertanian yang diberikan kepada petani dari pemerintah ataupun swasta. Namun, harus ada pemetaan untuk modernisasi pertanian di sejumlah wilayah.
Pakar Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Suryo Wiyono, mengatakan tantangan ketahanan pangan ke depan semakin kompleks karena meningkatnya masalah hama, penyakit, dan cekaman abiotik, seperti kekeringan, banjir, lahan salin, hujan asam, dan suhu ekstrem, di samping tantangan lainnya yang sifatnya eksternal.
Secara khusus, ia menyoroti ancaman produksi karena meningkatnya hama penyakit. Ini menyebabkan kerugian seperti penurunan produksi dan penurunan pendapatan petani. "Hal ini bisa menyebabkan penurunan derajat ketahanan pangan dan meningkatnya ancaman kerawanan pangan," terangnya.
Karena itu, ia menyarankan penggunaan mikroba untuk mengurangi dosis pupuk sintetik dengan cara meningkatkan ketersediaan hara tanah, efisiensi penyerapan hara oleh tanaman, dan mengurangi kehilangan hara.
Menurut Suryo, hal ini sangat penting di tengah sulitnya memproduksi pupuk karena bahan baku yang tergantung negara lain, juga penting untuk membantu petani yang makin sulit mendapatkan pupuk.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Redaktur Pelaksana
Komentar
()Muat lainnya