Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perlu Beberapa Konsep Penataan Kota Bogor

Foto : ANTARA/Shabrina Zakaria

Penjabat Wali Kota Bogor, Henry Antasari.

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Untuk menata Kota Bogor diperlukan beberapa konsep perancangan agar ada alternatif. "Kami membuat beberapa konsep solusi perencanaan penataan kota Bogor," jelas penjabat Wali Kota Bogor, Hery Antasari yang memang memiliki latar belakang Teknik Tata Kota dan Wilayah.

Hanya, kata Hery, untuk menerapkan solusi tersebut, dia dibatasi masa jabatannya sebagai Pj Wali Kota Bogor yang hanya sampai Februari 2025. "Saya punya banyak solusi. Tapi solusi saya terbatas oleh waktu," tandasnya. Maka, dia akan menitipkan konsep-konsep perencanaan kepada wali kota berikutnya.

Hery menyebutkan, salah satu langkah yang bisa dilakukan dalam menata kota dengan melibatkan komunitas, warga, dan tokoh masyarakat setempat untuk menjaga kawasan yang sudah ditata. Selain itu, kata Hery, solusi penataan kota tidak bisa dilakukan secara parsial. Jadi, harus dilakukan bersama-sama oleh banyak organisasi perangkat daerah.

"Ini tidak hanya bicara infrastruktur, keindahan, visual, tapi juga faktor sosial. Kemudian, mengatur kelembagaan. Salah satu konsepnya ini harus ditangani oleh pemkot," ucapnya.

Sebagai contoh salah satu opsi, Hery menjelaskan, setelah menata dan menertibkan Jalan Pedati yang sebelumnya dipadati pedagang kaki lima, kawasan itu bisa dikelola oleh Perumda Pasar Pakuan Jaya.

Hery menuturkan, opsi ini pun akan disodorkan kepada Wali Kota Bogor berikutnya agar kawasan itu bisa terus terpelihara dan penataannya terjaga.

"Yang dilaksanakan tahun ini kita tertibkan saja. Yang sudah bagus kita pertahankan karena saya punya keterbatasan waktu," ujarnya.

Simulasi Mitigasi

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, menggelar simulasi mitigasi bencana gempa bumi kepada warga di Kelurahan Tegallega.

Analis Bencana BPBD Kota Bogor Arvindika Aditya menjelaskan, kegiatan ini merupakan sosialisasi dan pemberian edukasi bencana gempa bumi.

Ini untuk membantu masyarakat memahami potensi risiko yang ada di lingkungan, serta dapat mengenali tanda-tanda awal bencana dan mengetahui tindakan yang harus diambil.

"Kita melakukan edukasi dan sosialisasi masyarakat terkait kebencanaan gempa bumi di Kelurahan Tegallega, yang memang padat penduduk.

Kami juga memberikan simulasi kebencanaan ada fase dimana sebelum bencana, saat, dan sesudah," jelasnya. Simulasi itu, kata dia, dilakukan kepada pengurus RT/RW, lembaga pemberdayaan masyarakat, dan tokoh masyarakat.

Diharapkan, dengan simulasi ini bisa semakin meningkatkan koordinasi personel kebencanaan yang terlibat mulai dari BPBD, TNI-Polri, kelurahan dan organisasi kemasyarakatan.

"Pesan yang ingin kami sampaikan untuk tetap semangat dan tangguh dalam menghadapi bencana. Apa saja yang sekiranya bisa kolaborasi dan kerja sama, kita siap melakukan pelayanan terutama terkait mitigasi dan simulasi baik gempa bumi maupun bencana lain," ujarnya.

Arvindika menyebut, pada akhir Agustus, BPBD Kota Bogor telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Peningkatan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Megathrust, sebagai bentuk menyikapi peringatan dari BMKG.

Dalam SE itu, para camat dan lurah Kota Bogor diminta menyiapkan langkah konkret untuk menyiapkan kesiapsiagaan. Lurah Tegallega Hardi Suhardiman berharap, dengan kegiatan sosialisasi dan simulasi ini, masyarakat bisa lebih waspada akan bencana.

Mereka sudah tahu yang harus dilakukan apabila terjadi bencana gempa bumi. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top