Perlu 1-2 Pekan Cocokkan DNA Korban Kebakaran Glodok Plaza
Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi
Foto: ANTARA/Mario Sofia NasutionJAKARTA – Dari seluruh sampel yang dikumpulkan memerlukan waktu satu hingga dua pekan untuk memastikan kecocokan data korban kebakaran Glodok Plaza dengan keluarga. Jadi, para anggota keluarga mesti sabar menunggu hasil pencocokan yang dikerjakan RS Polri.
“Semua tergantung pada sampel DNA yang diambil. Bisa saja ditemui kesulitan-kesulitan terkait kondisi sampel DNA,” jelas Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi di Jakarta, Minggu.
Untuk mengungkap identitas para korban kebakaran Glodok Plaza, RS Polri Kramat Jati memang terus menggencarkan pemeriksaan. Bahkan RS sudah menerima 13 sampel Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Identifikasi korban kebakaran terus diintensifkan.
DNA tersebut diambil dari keluarga korban meninggal dunia dan korban hilang akibat kebakaran Glodok Plaza Taman Sari Jakarta Barat. Kebakaran terjadi pada hari Rabu (15/1). “Data yang kami terima ada 13 sampel DNA,” tambah Ahmad Fauzi.
Menurutnya, hingga kemarin masih ada keluarga yang datang ke RS Polri untuk memberikan data yang dibutuhkan berupa dokumen dan sampel DNA. “Ini keluarga terakhir yang datang ke RS untuk diambil sampel DNA,” katanya.
Data yang tersedia akan diolah agar keluar profil korban. Jika belum ditemukan pihaknya akan melakukan pengulangan uji sampel sampai ada hasilnya. Dia menjelaskan, metode pemeriksaan sampel DNA sangat diandalkan. Ketika metode lain sudah tidak bisa, dengan DNA ini bisa ungkap identitas korban.
DNA itu ada sifatnya direct dan indirect. Kalau direct dari benda-milik kepemilikan korban seperti sikat gigi habis dipakai. Biasanya sikat gigi, kan tidak tukar-tukaran. Jadi, harus diyakini, sikat gigi tersebut benar-benar milik korban. Kemudian dari pakaian dalam, terutama yang belum dicuci. Di sini juga bisa ada bukti DNA. Sedangkan yang tidak langsung justru dari keluarga.
Delapan Kantong
Lebih jauh Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes PolrIi, Kombes Pol Ahmad Fauzi menegaskan bahwa telah menerima delapan kantong jenazah. Namun, begitu ini tidak berarti ada delapan jenazah.
“Saya ingatkan delapan kantong jenazah bukan berarti delapan jenazah. Bisa saja isinya kurang dari itu atau lebih dari itu,” katanya. Menurutnya, proses pencarian korban masih berlangsung. Dia sudah membuka posko ante mortem dan post mortem untuk korban kebakaran Glodok Plaza.
- Baca Juga: Festival Ikan Koki
- Baca Juga: Teguh: Perlu sinergi berbagai elemen wujudkan Jakarta kota global
Ahmad menjelaskan, sejak mendapat laporan kebakaran, tim DVI segera membentuk posko ante mortem untuk menunggu pengiriman jenazah dari lokasi kejadian yang buka selama 24 jam. “Jadi sejak hari pertama sampai sekarang kita menerima delapan kantong jenazah,” tandasnya.
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Ayo Dukung Penguatan EBT, Irena Jadikan Asean sebagai Prioritas Percepatan Transisi Energi
- 3 Mulai 23 Januari, Film '1 Kakak 7 Ponakan' Tayang di Bioskop
- 4 Cegah Penularan, Pemprov Jatim Salurkan 7.000 Dosis Vaksin PMK ke Pacitan
- 5 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland