Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
IKM Furnitur

Perlambatan Pasar Ekspor Perlu Diantisipasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita meminta pelaku IKM furnitur dan kerajinan perlu terus menciptakan inovasi agar bisa melakukan penetrasi pasar di luar negeri.

Sebab, melambatnya pertumbuhan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat (AS) akan menjadi tantangan cukup berat bagi IKM furnitur dan kerajinan. Sebab, banyak negara di kawasan Eropa dan AS merupakan importir furnitur dan kerajinan terbesar di dunia.

Adapun lima negara importir furnitur terbesar di dunia, yaitu AS, Jerman, Inggris, Prancis, dan Belanda dengan total nilai impor sebesar 145,3 miliar dollar AS. "Pemerintah telah melakukan berbagai langkah antisipatif, yaitu dengan mengidentifikasi negara nontradisional sebagai alternatif tujuan ekspor," ucap Reni di Jakarta, Senin (13/3).

Dia juga berharap agar perajin furnitur dan kerajinan terus mengeksplorasi kekayaan budaya nasional dengan kemasan modern serta mengikuti tren pasar global. Menurutnya, inovasi dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing suatu produk karena industri furnitur dan kerajinan erat sekali kaitannya dengan gaya hidup.

Dia menambahkan, untuk memaksimalkan pertumbuhan serta perluasan pasar industri furnitur dan kerajinan, diperlukan penyediaan bahan baku, modal, dan tenaga kerja. Bahan baku industri furnitur dan kerajinan di Indonesia bisa dikatakan cukup melimpah, terutama dari hutan produksi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top