Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kehidupan Berbangsa -- Edukasi Penting untuk Indonesia yang Toleran

Perkuat Toleransi dengan Jaga Nilai Kebersamaan

Foto : Antara/HO-Pusat Media Dama BNPT

Pastor Romo Antonius Benny Susetyo.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pastor Romo Antonius Benny Susetyo mengajak masyarakat menjaga nilai kebersamaan agar toleransi beragama di Indonesia bisa terus menguat.

"Berharap aksi penodaan terhadap satu agama tidak terjadi di Indonesia," kata Pastor Romo Antonius Benny Susetyo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/2).

Pernyataan Romo Benny merespons aksi pembakaran Alquran di Swedia dan perobekan bagian dari Alquran di Belanda. Menurut dia aksi tersebut sangat disesalkan, melanggar hak asasi manusia, dan melanggar keluhuran nilai suci agama.

Romo Benny menegaskan nilai suci agama tidak boleh dirusak atau dinodai sehingga tindakan pembakaran dan perobekan Alquran tidak bisa dibenarkan. "Ini melanggar prinsip universal. Berharap tindakan ini tidak boleh terjadi lagi," kata Romo Benny.

Menurut dia dunia perlu membuat kesepakatan bersama bahwa nilai sakral dan suci dari agama dan kitab suci tidak boleh dipermainkan. "Semua harus menjaga nilai kebersamaan, mengutuk tindakan itu, dan mencari solusi agar mampu mewujudkan tata dunia yang beradab. Yang menghormati eksistensi nilai luhur agama di dunia," ucapnya.

Romo Benny mengajak masyarakat bersatu mengutuk keras tindakan setiap penodaan nilai suci agama dan dunia membuat kesepakatan bahwa pembakaran dan perobekan Alquran merupakan pelanggaran terhadap nilai kemanusiaan dan peradaban universal.

"Pemerintah perlu membuat nota protes bersama dan bagaimana bersama-sama mendorong etika yang disepakati dunia bahwa nilai sakral dan suci agama tidak boleh dinodai. Kita harus sepakat nilai kitab suci harus dihormati dan tidak boleh ada tindakan yang bertentangan dengan nilai luhur itu," kata Romo Benny.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengecam aksi pembakaran Alquran di Swedia. Namun, MUI berharap umat Islam tidak terprovokasi.

Pemahaman Bangsa

Terpisah, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Liem Liliany Lontoh mengingatkan pemerintah mengenai pentingnya edukasi yang komprehensif tentang pemahaman berbangsa dan bernegara untuk memelihara Indonesia yang toleran.

"Bagaimana mungkin keutuhan bangsa dapat terjaga jika ada satu pihak yang antipihak lain dalam suatu komunitas besar yang disebut bangsa? Pemerintah perlu memberikan edukasi yang komprehensif tentang pemahaman berbangsa dan bernegara yang baik dan benar," ucap Liem dalam keterangan yang diterima di Jakarta, kemarin.

Wanita yang juga Ketua Gugus Tugas Pemuka Agama Konghucu ini mengatakan bahwa berbagai pihak, khususnya pemerintah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama harus mendorong tersedianya perlindungan bagi setiap etnis, agama, dan suku agar dapat hidup nyaman serta damai dengan segala hak dan kewajiban.

"Semua orang harus memiliki keinginan untuk hidup bersama dengan rukun dan damai. Tidak mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan. Apalagi mementingkan diri sendiri," tuturnya.

Pasalnya, kata dia, Indonesia memiliki enam agama resmi dan berbagai aliran kepercayaan yang diakui serta dilindungi konstitusi. Kondisi ini tentu menjamin kepada berbagai agama dan kepercayaan dalam melakukan ibadahnya dan menyelenggarakan hari raya sesuai dengan apa yang diyakini.

"Tingkatkan kebersamaan sebanyak-banyaknya sehingga pihak yang satu dengan lain saling mengenal dan memahami. Setiap perbedaan dipandang sebagai sesuatu yang saling melengkapi, jangan justru saling meniadakan," ucap Liem.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top