Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari UMKM Internasional

Perkuat Potensi melalui Peran Teknologi

Foto : KORAN JAKARTA/IMANTOKO
A   A   A   Pengaturan Font

Adopsi teknologi untuk memajukan UMKM lokal sudah semestinya diterapkan, ini diperlukan untuk mendorong usaha rakyat naik kelas sekaligus mendukung visi Pemerintah Indonesia dalam Revolusi Industri 4.0.

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) menyebut hingga 2018, Indonesia memiliki 64,1 juta pelaku usaha industri usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dan sayangnya hampir seluruhnya belum melek digital, atau sekitar 51,28 juta UMKM.

Koperasi Serba Usaha (KSU) Guyub Santoso yang menaungi petani kakao di Blitar dan suksesor di balik tempat wisata sekaligus edukasi Kampung Coklat melihat, teknologi bisa menjadi salah satu kunci mempopulerkan produk lokal ke kancah internasional.

Mustakim, Ketua KSU Guyub Santoso menceritakan untuk merambah pasar digital sejauh ini masih dengan menggunakan cara konvensional yaitu melalui website kampungcoklat.com.

"Tantangan selanjutnya bagaimana kita bisa merambah ke platform digital modern lainya, seperti e-commerce misalnya. Kami membutuhkan kerjasama, dalam hal ini untuk mengetahui akses dan cara untuk menjualnya. Dan tidak sampai di situ, kita juga memerlukan riset soal bagaimana mengemas produk kami agar menarik dan bersaing di pasar yang lebih luas, dan yang perlu kami siapkan juga ialah bagaimana soal pasokan cokelatnya untuk memberikan kepastian kepada konsumen nantinya," jelasnya kepada Koran Jakarta, di sela acara kerjasama antara Kemenkop-UKM dan Korea Trade Invesment Agency (KOTRA), di CGV FX Sudirman, Jakarta, belum lama ini.

Pentingnya data dan informasi, di era digital seperti saat ini juga sama pentingnya bagi Mustakim untuk diketahui, bagi para pelaku usaha, maupun untuk para petani cokelat. Itu sebabnya para petani cokelat di bawah naungan Kampung Coklat diajarkan bagaimana mengakses informasi dan harga melalui platform pemberitaan yang ada, ini penting diketahui untuk meng-update harga dan besaran potensi cokelat yang mereka miliki.

Sejauh ini ada sekitar 40-50 petani cokelat di bawah KSU Guyub Santoso, dari sekitar 1.500 petani cokelat di wilayah Blitar. "Dan kita mampu menghasilkan cokelat 10 ton saat ini, sebagian jual material, sisanya kita olah. Melalui kerjasama strategis dan ekslusif juga produk cokelat murni kami saat ini bisa segera Anda rasakan di berbagai toko roti Tous les Jours (TLJ) dan cafe CGV Cinema," jelasnya.

Dan dalam suasana Hari UMKM Internasional yang jatuh pada 27 Juni 2019, Mustakim menilai UMKM lokal harus memiliki diferensiasi produk. "Dan di Kampung Coklat kami memiliki produk turunan cokelat yang terus berkembang, seperti keripik pisang cokelat, dodol cokelat, mie cokelat. Kita dorong terus produk UMKM cokelat kita, kami ingin Indonesia menjadi surganya cokelat dunia,"cetusnya.

Dorong UMKM Melek Digital

Sebagai gambaran, saat ini baru 20 persen (12,82 juta) UMKM yang melek digital. Dan bisa dibayangkan, berdasarkan catatan Kemenkop-UKM 64,1 juta pelaku UMKM di Indonesia itu mampu menyumbang PDB Nasional mencapai 60,34 persen.

Pada kesempatan berbeda, VP Brand & Marketing Moka, Bayu Ramadhan mengungkapkan Indonesia sejauh ini masih sangat sedikit pelaku UMKM yang mengadopsi teknologi, padahal kontribusi dan potensi mereka sangatlah besar bagi roda perekonomian Indonesia.

"Padahal melalui pemanfaatan teknologi dapat menghasilkan banyak data yang merupakan aset berharga untuk diolah menjadi wawasan baru bagi UMKM. Dan melalui data-data ini dapat menghasilkan insight yang bisa menjadi bekal bagi pelaku UMKM untuk bersaing dengan perusahaan besar," ujarnya di acara diskusi edukasi teknologi digital untuk para pelaku UMKM, A Cup of Moka (ACOM) dengan tema 'Kelola Data dan Analisis Penjualan untuk Rancang Strategi Lebih Cekatan' di Kemenkop-UKM, Jakarta baru-baru ini.

Sekretaris Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop-UKM, Devi Rimayanti, menyampaikan, teknologi berperan penting bagi kemajuan bisnis para pelaku UMKM Indonesia. Dan langkah yang diambil untuk mendukung hal itu Kemenkop-UKM telah menciptakan platform inovatif, Lamikro, sebuah aplikasi yang memudahkan pelaku UMKM melakukan proses penghitungan akuntansi, pencatatan laba-rugi. Dan menjalin kolaborasi bersama penyedia platform digital agar dapat membantu semaksimal mungkin dalam memperkuat dan pembenahan data UMKM.

"tak dipungkiri, tak sedikit pelaku UMKM Indonesia juga sudah mulai dikenal dunia, seiring peran data yang berkembang, maka setiap usaha diharuskan mulai mengadopsi teknologi inovatif untuk mengatur dan menganalisis data berharga mereka. Sehingga pengambilan keputusan dan rancangan strategi ke depan menjadi lebih akurat dan pelaku UMKM tetap stabil meski ekonomi kompetitif," tandas Devi.ima/R-1

Skema Transaksi secara Instan

Geliat investasi mata uang kripto di Indonesia berpotensi meningkat, diiringi tumbuhnya perusahaan platform pertukaran aset digital lokal yang bermunculan, yang memiliki misi mengedukasi investor seputar mata uang kripto.

CEO Digitalexchange.id, Duwi Sudarto Putra, menyampaikan, pihaknya ingin berkontribusi terhadap pertumbuhan industri blockchain Indonesia lewat layanan pertukaran aset digital. Hadirnya platform itu memberikan pilihan baru bagi 2 juta investor mata uang kripto di Indonesia.

"Kami lihat dari kebutuhan pengguna, trader inginnya seperti apa? Tanpa ada edukasi, pengguna kripto sudah banyak saat ini sehingga kami ingin coba inovasi dan edukasi," kata Duwi di Serpong, Tangerang.

Salah satu bentuk inovasi dan edukasi yang dikembangkan platform ini dituangkan ke fitur-fitur premium, meliputi Arbitrage untuk komparasi harga aset digital di tiap bursa digital, serta AI Trading Signal untuk menghadirkan analisis terhadap aset digital. "Ada fitur komparasi harga memungkinkan Anda pindah-pindah currency lebih cepat. Fitur AI Signal Trading dapat membantu seperti kira-kira harus beli koin apa, kapan saat beli, kapan saat jual," lanjutnya.

Dua fitur itu dipilih sebagai layanan dengan mempertimbangkan kebutuhan para pengguna. Di luar itu, platform Digitalexchange.id juga fokus ke sisi keamanan yang dibuat berlapis. "Kami juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang fokus ke keamanan. Ada berlapis sistem keamanan, meliputi sisi blockchain hingga enkripsi. Layanan konsumen ada 24 jam per 7 hari, kemudian kami memiliki skema transaksi yang dapat dilakukan secara instan, proses setor dan penarikan yang cepat serta mudah digunakan," papar Duwi.

Potensi pasar mata uang kripto di Tanah Air pun masih besar. Pakar Mata Uang Kripto, Sutopo Widodo, menjelaskan dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 264 juta jiwa saat ini, jumlah pemain kripto hanya sekitar 2 juta orang. Artinya, hanya baru ada 1 persen pemain kripto dari total jumlah penduduk tersebut.

"Itu pun pemain yang telah bergabung pasar kripto banyak yang datang secara alami alias otodidak, sehingga mereka belum teredukasi dengan baik mengenai uang digital tersebut," ungkap Sutopo. ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top