Senin, 25 Nov 2024, 20:38 WIB

Perkuat Posisi Pasar Ritel Non Grocery di Indonesia, MR. D.I.Y. Siap Go Public

Jajaran direksi MR DIY dan penjamin pelaksana emisi saat Public Expose di Jakarta, Senin (25/11)

Foto: istimewa

JAKARTA- Peritel perlengkapan rumah tangga terbesar di Indonesia PT. Daya Intiguna Yasa, Tbk atau lebih dikenal dengan brand MR. D.I.Y., pada Senin (25/11) mengumumkan rencana untuk menggelar Initial Public Offering (IPO). Aksi korporasi itu sebagai langkah strategis mempercepat ekspansi dan memperkokoh posisi sebagai pemimpin di industri ritel berbasis non-grocery.

Presiden Direktur PT. Daya Intiguna Yasa Tbk, Edwin Cheah dalam keterangan tertulisnya , Jakarta, mengatakan langkah itu merupakan tonggak sejarah penting dalam perjalanan MR. D.I.Y. sejak memasuki pasar Indonesia pada 2017. 

“Kami memiliki visi untuk terus memperluas jangkauan agar dapat melayani lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia, menghadirkan produk berkualitas dengan nilai terbaik yang terjangkau untuk semua kalangan,” kata Edwin. 

Penawaran saham jelasnya sebagai upaya mendukung pertumbuhan berkelanjutan MR. D.I.Y. dengan melepas saham ke publik sebesar 2.519.039.400 saham atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Saham akan ditawarkan dengan rentang harga 1.650 hingga 1.870 rupiah per saham.

Penawaran awal atau bookbuilding dimulai pada Senin (25/11) sampai dengan Selasa (3/12). Rencananya, MR. D.I.Y. akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis, (19/12) dengan kode perdagangan saham MDIY.

MR. D.I.Y. menunjuk PT. CIMB Niaga Sekuritas dan PT. Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Lebih lanjut disampaikan, melalui IPO itu, MR. D.I.Y. berpotensi meraih dana hingga 4,71 triliun rupiah. Jumlah itu terdiri dari 471,06 miliar rupiah dari penawaran saham baru, dan 4,24 triliun rupiah dari penawaran saham pemegang saham penjual.

Perusahaan akan mengalokasikan dana yang diperoleh dari IPO untuk beberapa keperluan. Sekitar 60 persen akan digunakan untuk pembayaran pokok utang, 30 persen dialokasikan untuk biaya pembukaan toko-toko baru di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku. Sedangkan sisa sekitar 10 persen akan digunakan sebagai modal kerja operasional.

Destinasi Utama

Dengan lebih dari 800 toko yang tersebar di seluruh Indonesia, MR. D.I.Y. telah menjadi destinasi utama untuk kebutuhan rumah tangga di berbagai wilayah secara merata.

Pertumbuhan pesat itu tidak hanya mencerminkan kekuatan model bisnis perusahaan, tetapi juga keberhasilan strategi ekspansi yang agresif.

Edwin menjelaskan, dalam lima tahun pertama (2017-2022), perusahaan berhasil membuka 400 toko. Namun, dalam dua tahun terakhir saja (2022-2024), perusahaan telah menambah sekitar 400 toko lagi. 

“Ini membuktikan kemampuan kami untuk terus mempercepat pertumbuhan dan menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai daerah,” kata Edwin.

Keunggulan kompetitif dan prospek pertumbuhan pendapatan perusahaan pada periode 2021 hingga 2023 mengalami pertumbuhan dengan CAGR sebesar 109 persen, meningkat dari 894 miliar rupiah menjadi 3,9 triliun rupiah. 

Selain itu, laba bersih menunjukkan perubahan signifikan, dari rugi sebesar 80 miliar rupiah pada 2021 menjadi laba sebesar 353 miliar rupiah pada 2023.

Peningkatan efektivitas operasional dan strategi ekspansi yang dijalankan perusahaan menghasilkan arus kas yang sehat, meningkat menjadi 291 miliar rupiah pada akhir 2023, dibandingkan 132 miliar rupiah pada 2022.

Sebagai tambahan informasi, per 30 Juni 2024, Perusahaan telah membukukan pendapatan sebesar 3,2 triliun rupiah dan laba bersih sebesar 534 miliar rupiah, dengan posisi arus kas yang kuat sebesar 361 miliar rupiah.

Berdasarkan data Frost & Sullivan, segmen ritel non-grocery di Indonesia memiliki Total Addressable Market (TAM) sebesar 18,4 miliar dollar AS, dengan segmen perlengkapan rumah tangga berkontribusi sebesar 1,4 miliar dollar AS.

“Segmen ritel non-grocery diperkirakan tumbuh dengan CAGR sebesar 8 persen pada periode 2023-2028, didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, populasi yang besar dan terus meningkat, urbanisasi yang semakin pesat, serta peningkatan tingkat pendapatan. Kami berada dalam posisi yang kuat untuk memanfaatkan momentum ini,” kata Edwin.

Dengan tingkat penetrasi pasar sebesar 1,9 persen pada 2023, MR. D.I.Y. melihat peluang besar untuk terus memperluas pangsa pasar di segmen ritel non-grocery. 

“IPO ini bukan hanya tentang pertumbuhan bisnis, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Dengan langkah ini, kami optimis MR. D.I.Y. akan terus menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi pelanggan, masyarakat, dan pemegang saham,” tutup Edwin.

Redaktur: Vitto Budi

Penulis: Vitto Budi

Tag Terkait:

Bagikan: