Perkuat Pembiayaan Kendaraan Akad Murabahah, CIMB Niaga Finance Tawarkan Sukuk Rp1 Triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman (dua kiri) bersama Direktur Keuangan dan Strategis, Imron Rosyadi (dua kanan) serta penjamin pelaksana emisi saat paparan publik di Jakarta, Selasa (10/1)
Dari total pembiayaan baru, pangsa dengan akad syariah mencapai 62 persen. Dengan pertumbuhan pembiayaan baru, total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai 8,8 triliun rupiah atau tumbuh sebesar 51 persen dari tahun 2021 pada periode yang sama (sebesar 5,9 triliun rupiah.
Sejalan dengan peningkatan aset kelolaan, pada semester 1 2022 perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak atau PBT (Profit Before Tax) sebesar 266 miliar rupiah, naik 106 persen yoy dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 sebesar 129 miliar rupiah.
CIMB Niaga Finance papar Imron konsisten mempertahankan kualitas aset terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah atau NPF (Non Performing Financing) di bawah rata-rata industri yaitu sebesar 0,89 persen pada semester 1- 2022.
"Rasio-rasio keuangan lainnya juga terjaga dengan baik, dimana per semester 1 tahun 2022, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing tercatat 12,79 persen dan 26,55 persen atau lebih tinggi dari industri," kata Imron.
Direktur PT CIMB Niaga Sekuritas, Martin Simorangkir selaku penjamin emisi menilai industri otomotif terbukti bisa tumbuh dengan cepat setelah pandemi Covid-19. Hal itu, tentunya mendorong industri pembiayaan tetap dapat bertumbuh dengan maksimal seiring pemulihan ekonomi selama tahun 2021 dan 2022.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya