Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perkuat Kolaborasi, OIKN Sambangi BKKBN Pelajari Praktik Baik Penanganan Stunting

Foto : ANTARA/HO-BKKBN

Kunjungan Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) ke kantor BKKBN, Jakarta Timur, pada Jumat (29/9/2023) untuk bekerja sama praktik-praktik baik penanganan stunting.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurutnya, ada wilayah-wilayah tertentu dengan angka stunting yang tinggi tetapi aksesnya sangat sulit dijangkau, sehingga perlu konsep-konsep untuk migrasi penduduk yang sangat bagus untuk keseimbangan penduduk di suatu wilayah.

Ia berharap, konsep kualitas keluarga dengan adanya IKN ini bisa menjadi contoh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi sehingga bisa ditiru oleh daerah lain.

"Kami ada Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan di enam kecamatan sudah ada TPK-nya. Khusus stunting, itu bagian dari pembangunan kualitas keluarga, sehingga ini menarik sekali karena kita akan menciptakan lingkungan dan komunitas baru yang harus keren, jangan sampai menciptakan sesuatu yang salah," ucap dia.

Ia berharap, prevalensi stunting di wilayah IKN bisa tidak lebih dari 8 persen. Untuk itu, penting mendata pasangan sebelum menikah agar anak terhindar dari risiko stunting.

"Indonesia tidak mempunyai standar sendiri untuk stunting, orang pendek belum tentu stunting, tapi orang stunting pasti pendek, seandainya penduduknya 210.000 jiwa di sana, saya berharap di Kalimantan Timur program Keluarga Berencana (KB)-nya (jangka) menengah, dan jika ingin menciptakanzerostunting, setiap orang yang sebelum menikah harus didata terlebih dahulu," tuturnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top