Perkuat Kesetaraan Gender, Pemkab Badung Terapkan Sejumlah Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
Bupati Nyoman Giri Prasta mendampingi Menteri PPPA Bintang Darmawati saat acara Launching Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kabupaten Badung di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Selasa (29/8).
Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkab BadungBadung - Perkuat kesetaraan gender. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali, berkomitmen mendukung penuh melaksanakan Program Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dengan menerapkan sejumlah wilayah menjadi Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
"Kami sudah menerapkan program ini di beberapa desa/kelurahan menjadi desa/kelurahan yang ramah perempuan dan peduli anak. Ini adalah motivasi bagaimana kami bisa memperhatikan dan memberikan keleluasaan kesetaraan gender pada kaum perempuan, begitu juga perlindungan pada anak," ujar Bupati Badung Nyoman Giri Prasta di Mangupura, Selasa.
IPihaknya juga sudah memberikan fasilitas umum yang ramah anak, seperti di kantor desa ada ruang anak, begitu juga di ruang hijau kabupaten maupun di ruang hijau desa disediakan fasilitas untuk anak-anak.
Bupati Giri Prasta mengapresiasi jajaran Kementerian PPPA yang telah menyediakancall centerpengaduan, jadi ketika masyarakat melihat tindak kekerasan, perundungan di sekitar lingkungannya, masyarakat bisa melapor kecall centeragar bisa segera ditangani oleh pihak terkait.
"Kami juga sudah memiliki fasilitator, ini semua wujud proteksi negara yang dipimpin oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk menjadi Indonesia maju, melalui kementerian/lembaga dan kita akan meneruskan di Kabupaten Badung. Kami pastikan tahun 2024 Badung siap semua untuk menjadi Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak," katanya.
Sementara itu Menteri PPPA Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengungkapkan Program Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang dulucuekindi Badung merupakan konsep yang dibuat Kementerian PPPA untuk menjawab permasalahan terkait perempuan dan anak yang harus diselesaikan bersama.
Menurut dia, urusan pemberdayaan perempuan dan pemenuhan hak anak, perlindungan anak, adalah gerakan bersama yang membutuhkan sinergi kolaborasi semua lintasstakeholderyang ada, baik pemerintah pusat sampai pemerintah daerah.
Upaya itu, lanjutnya, juga membutuhkan dukungan dunia usaha, akademisi, kemudian lembaga masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, termasuk peran media, penting dalam pemenuhan hak dan perlindungan kepada perempuan dan anak di Indonesia.
"Bupati Badung menyampaikan komitmennya bagaimana model ini setelah terwujud menjadi model ramah perempuan dan peduli anak, itu akan direplikasi di desa/kelurahan lain yang ada di Kabupaten Badung untuk mempercepat terwujudnya perempuan berdaya anak terlindungi di kabupaten Badung yang tercinta ini," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Daftar Nama Jemaah Haji Khusus Akan Transparan
- 2 Jangan Lupa Nonton, Film "Perayaan Mati Rasa" Kedepankan Pesan Tentang Cinta Keluarga
- 3 Sekolah Swasta Gratis Akan Diuji Coba di Jakarta
- 4 Perlu Dihemat, Anggaran Makan ASN Terlalu Besar Rp700 Miliar
- 5 Tetap Saja Marak, Satgas PASTI Kembali Blokir 796 Situs Pinjol dan Investasi Ilegal pada Oktober-Desember 2024
Berita Terkini
- Kalau Ini Terjadi Ganda Putra Makin Keteteran, Fajar/Rian sebut Man/Tee Akan Berkembang di Tangan Herry IP
- Indonesia Dapat Saingan Makin Berat, Herry IP Akan Melatih Tim Ganda Putra Malaysia Selama Empat Tahun
- Ini Penyebab Kekalahan Fajar/Rian, Permainan Agresif Man/Tee Sulit Dibendung
- Perkuat Tim Kerja Pencari Bakat, Jonatan Soroti Pentingnya Regenerasi Tunggal Putra Indonesia
- Tantangan Tunggal Putra Indonesia Makin Berat, Kunlavut Incar Gelar All England 2025