Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Dampak Korona

Perkuat Gotong Royong Hadapi Covid-19

Foto : ISTIMEWA

ROMO BENNY SUSETYO, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gerakan solidaritas sosial akibat pandemi Covid-19 yang muncul di masyarakat ini sebagai wujud gotong royong di Tanah Air. Hal tersebut menjadi bukti bahwa rakyat Indonesia memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi dalam membantu sesama. Kekuatan ini harus dirajut menjadi modal sosial dan budaya dalam mengatasi krisis ekonomi terjadi di Indonesia.

"Kekuatan inilah yang memberi harapan bahwa bangsa Indonesia akan mampu mengatasi krisis akibat pandemi Covid-19. Kekuatan kearifan yang dimiliki bangsa ini akan membawa kita ke luar dari segala masalah. Kuncinya satu, ada persatuan dan kebersamaan anak bangsa," kata Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo dalam pernyataan tertulis yang diterima Koran Jakarta, Kamis (16/4).

Tinggal bagaimana para pemimpin bangsa, tokoh bangsa, budayawan, intektual, dan masyarakat dengan visi sama dalam mengatasi problem Covid-19. Menurut Romo Benny, kekuatan budaya dan sosial menjadi habitus bangsa ini dalam mengatasi badai krisis ini karena kekuatan ini sudah menjadi cara berpikir, bertindak, berelasi. Modal ini harus dijadikan kekuatan bangsa untuk keluar dari krisis amat berat ini.

Terus Bertambah

Menurut Romo Benny, Indonesia dan negara-negara lain di dunia tengah menghadapi pandemi Covid 19. Satu setengah bulan setelah pemerintah mengumumkan pasien pertama Covid-19, jumlah pasien dengan pengawasan (PDP) terus bertambah. Provinsi DKI Jakarta menjadi daerah dengan PDP terbanyak di Indonesia.

Pemerintah, tambah Romo Benny, berupaya mencegah penyebaran Covid 19 melalui sejumlah kebijakan, mulai dari bekerja dari rumah/work from home (WFH) sampai pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kebijakan tersebut jelas berdampak pada mata pencaharian masyarakt, khususnya mereka yang bekerja di sektor nonformal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Yolanda Permata Putri Syahtanjung

Komentar

Komentar
()

Top