Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perjuangan Keras Mewujudkan Cita-cita Kembar

A   A   A   Pengaturan Font

Akhirnya, Diyan mulai menyukai kebidanan karena terinspirasi perkataan seorang dosen, menjadi bidan itu mulia karena menolong dua orang sekaligus! Hidup mati ibu dan bayi campur tangan bidan (hal 31). "Ya, aku dulu tak sudi melirik jurusan ini, tak pernah tebersit. Aku lebih suka dunia sastra. Namun, akhirnya aku pun jatuh cinta," (hal 79).

Di tengah padatnya jadwal kuliahan, Diyan tetap menulis. Materi kuliah yang rumit dibarengi bahasa kebidanan yang aneh-aneh dibuatnya menjadi tulisan yang mudah dicerna. Tema-tema tulisannya pun banyak bernuansa kebidanan. Mimpinya untuk menjadi bidan dan penulis, ibarat bayi kembar dalam uterus dirawatnya dengan baik. Ketika ikut lomba menulis, Diyan menjadi juara dua.

Di tahun terakhir perkuliahan, Diyan dihadapkan dengan masalah keuangan. Biaya ujian dan wisuda yang tidak sedikit membuatnya memutuskan untuk mencari pekerjaan tambahan dengan membuat blog.

Pekerjaan tersebut harus Diyan tinggalkan setelah bekerja selama tiga bulan. Dia harus lebih fokus untuk menyelesaikan kuliahnya. Karya tulis ilmiah yang merupakan salah satu syarat kelulusannya diselesaikan dengan mudah dan dipresentasikan dengan hasil memuaskan. "Ternyata, menyelesaikan karya-karya tulis ilmiah mudah bila tahu caranya," (hal 175).

Kegigihannya pun membuahkan hasil. Semasa kuliah Diyan tetap aktif menulis sehingga berhasil memenangkan lomba dan menerbitkan buku. Kuliahnya pun diselesaikan dengan mendapat peringkat kedua.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top