Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peristiwa Terbaik di Langit Sepanjang 2021

A   A   A   Pengaturan Font

Elongasi Timur Merkurius (24 Januari)

Tidak mudah mengamati merkurius, planet yang sangat dekat matahari. Pada tanggal tersebut dia mencapai elongasi atau sudut yang dibentuk oleh posisiplanetterhadap matahari dan bumi saat mengorbit. Elongasi timur tertinggi mencapai 18,6 derajat dari matahari. Pada momen ini posisinya berada di titik tertinggi di atas cakrawala di langit senja. Peristiwa singkat tersebut dapat dilihat setelah matahari terbenam.

Perpanjangan Barat Merkurius (6 Maret)

Kebalikan dari elongasi timur, pada 6 Maret, Merkurius mencapai perpanjangan barat terbesar, mencapai 27,3 derajat dari matahari. Ini waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena akan berada pada titik tertinggi di atas cakrawala di langit pagi sebelum matahari terbit.

Hujan Meteor Lyrids (22-23 April)

Pada tanggal itu, akan ad a 20 meteorper jam berhamburan pada puncak hujan meteor. Ini dihasilkan oleh partikel debu yang ditinggalkan komet C / 1861 G1 Thatcher, yang ditemukan pada 1861. Hujan meteor berlangsung setiap tahun antara 16-25 April dengan puncaknya pada 22- 23 April. Kendalanya pengamatan nanti ada pada cahaya bulan, kalau terang.

Gerhana Bulan Total (26 Mei)

Gerhana bulan total terjadi saat bulan secara penuh melewati bayangan gelap bumi, atau umbra. Bulan secara bertahap akan menjadi lebih gelap. Kemudian berubah menjadi warna merah darah atau karat. Gerhana akan terlihat di seluruh Samudera Pasifik dan sebagian Asia Timur, Jepang, Australia, dan Amerika Utara bagian barat.

Gerhana Matahari Annular (10 Juni)

Gerhana matahari annular atau annulus yang berarti cincin, terjadi ketika bulan berada terlalu jauh dari bumi. Pada posisi ini, bulan tidak mampu menutupi matahari sepenuhnya, sehingga hanya menghasilkan lingkaran cahaya di sekitar yang gelap tanpa menghasilkan korona. Jalur gerhana ini akan terbatas di Rusia timur ekstrem, Samudra Arktik, Greenland barat, dan Kanada.

Supermoon (24 Juni)

Nama lain supermoon pada 24 Juni adalah Bulan Stroberi, Bulan Mawar, dan Bulan Madu. Pada momen tersebut, bulan akan tampak besar karena jaraknya yang dekat yaitu 360.252 km dari bumi. Dia berada dalam fase bulan purnama yang berlangsung sepanjang hari. Sementara itu, jarak terjauh bulan dari bumi adalah 362.009 km.

Oposisi Saturnus (2 Agustus)

Pada tanggal ini Saturnus akan berada di jarak terdekatnya dengan bumi. Sinarnya yang terang dibandingkan waktu lain. Inilah momen terbaik untuk melihat atau memotret planet bercincin dengan bulan-bulannya. Hanya dengan teleskop berukuran sedang seseorang sudah dapat melihat planet terunik itu disertai 82 bulan yang sebagian besar belum diberi nama.

Hujan Meteor Perseids (12-13 Agustus)

Perseids adalah salah satu hujan meteor terbaik untuk diamati. Pada puncaknya di tanggal tersebut terjadi 60 meteor per jam. Meteor ini berasal dari debu komet Swift-Tuttle, yang ditemukan pada 1862. Perseids terkenal menghasilkan sejumlah besar meteor terang. Hujan berlangsung setiap tahun dari 17 Juli hingga 24 Agustus. Waktu terbaik setelah bulan sabit tenggelam meninggalkan langit yang gelap.

Oposisi Jupiter (19 Agustus)

Planet gas raksasa itu akan berada pada jarak terdekatnya ke bumi dengan sangat terang. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat dan memotret Jupiter dan bulan-bulannya. Dengan teleskop berukuran sedang sudah dapat menangkap Jupiter yang memiliki pita awan indah. Dengan teropong yang lebih baik, empat bulannya seperti Io, Europa, Ganymede, dan Callisto dapat terlihat.

Oposisi Neptunus (14 September)

Planet raksasa Neptunus akan berada pada jarak terdekatnya ke bumi dengan cukup terang. Para momen ini penampakannya akan lebih cerah dibandingkan biasanya. Namun karena jaraknya yang cukup jauh, planet biru tersebut hanya akan muncul sebagai titik biru kecil dengan teleskop biasa.

Hujan Meteor Orionids (21-22 Oktober).

Orionids menghasilkan 20 meteor per jam pada puncaknya di tanggal tersebut. Meteor dihasilkan oleh butiran debu yang ditinggalkan oleh komet Halley, yang telah dikenal sejak zaman kuno. Hujannya berlangsung setiap tahun dari 2 Oktober hingga 7 November dengan puncaknya pada 21-22 Oktober. Bulan purnama yang terang menjadi masalah pengamatan Orionid tahun ini.

Gerhana Bulan Parsial (19 November)

Ketika bulan melewati bayangan parsial bumi, atau penumbra, dan hanya sebagian yang melewati bayangan paling gelap, atau umbra itulah yang disebut gerhana bulan parsial. Pada peristiwa ini bulan akan menjadi gelap saat bergerak melalui bayangan bumi. Gerhana parsial tersebut hanya akan terlihat di sebagian besar Rusia timur, Jepang, Samudra Pasifik, Amerika Utara, Meksiko, Amerika Tengah, dan sebagian Amerika Selatan bagian barat.

Gerhana Matahari Total (4 Desember)

Gerhana ini terjadi ketika bulan benar-benar menghalangi matahari, mengungkapkan atmosfer luar matahari yang indah dikenal sebagai korona. Jalur gerhana terbatas pada Antartika dan Samudra Atlantik bagian selatan. Sementara itu, gerhana parsial akan terlihat di sebagian besar Afrika Selatan.

Hujan Meteor Geminids (13-14 Desember)

Hujan meteor ini dianggap sebagai yang terbaik. Betapa tidak, dalam satu jam terjadi hujan meteor rata-rata 120 meteor pada tanggal puncaknya. Batuan meteor ini dihasilkan dari puing-puing yang ditinggalkan asteroid yang dikenal sebagai 3200 Phaethon, yang ditemukan 1982. Hujan berlangsung setiap tahun dari 7-17 Desember dengan puncaknya terjadi pada 13-14. n hay/G


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top