Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peringatan Keras Jenderal Dudung untuk FPI dan Habib Rizieq

Foto : Istimewa.

Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Setelah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, kini giliran Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman yang memperingatkan agar jangan ada yang coba-coba menganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Bahkan, tanda tedeng alih-aling Jenderal Dudung menyentil keras Front Pembela Islam (FPI) dan Habib Rizieq Shihab.

Menurut Jenderal Dudung, jangan ada yang coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan. Ia juga menyinggung Habib Rizieq Shihab, Imam Besar FPI. Kata dia, Habib Rizieq jangan merasa paling mewakili Umat Islam di Indonesia.

"Jangan coba mengganggu persatuan dan kesatuan, jangan merasa bahwa dia (Habib Rizieq Shihab) mewakili umat Islam, tidak semua," kata Mantan Gubernur Akmil tersebut di Jakarta, Jumat (20/11).

Dudung juga menegaskan, umat Islam itu cinta damai. Tidak elok, tokoh agama berkata kasar. "Banyak umat Islam yang berkata, berucap, dan bertingkah laku baik," cetusnya.

Dudung juga menyinggung soal video penurunan baliho Habib Rizieq yang dilakukan sejumlah orang berbaju loreng. Dengan lugas, ia mengatakan, bahwa dirinya yang memerintahkan penurunan baliho tersebut. Pemasangan baliho itu menyalahi aturan. Bahkan menurutnya, berulang kali baliho dicopot Satpol PP, tapi kemudian dipasang lagi.

Karena merasa gerah, ia pun memerintahkan anak buahnya untuk menurunkan baliho Habib Rizieq yang disebutnya menyalahi aturan.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya. Karena berapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu. Begini. Kalau siapa pun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho, udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan," ujarnya.

Sang jenderal pun memperingatkan, agar siapa pun jangan seenaknya sendiri. Jangan merasa paling benar, lantas menabrak aturan semaunya. Ia tidak segan akan menindak keras jika ada yang seperti itu.

"Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Ya saya peringatkan dan saya tidak segan menindak dengan keras," cetus Jenderal Dudung. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top