Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Berkelahi di Tempat Umum

Perilaku Bupati dan Wakil Bupati Tolitoli Tidak Etis

Foto : antara/istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengatakan pertengkaran yang melibatkan Bupati Tolitoli, Sulawesi Tengah, Mohammad Saleh Bantilan, dan Wakilnya, Abdul Rahman Buding saat acara pelantikan pejabat struktural dan fungsional pengawas dan kepala sekolah di Gedung Wanita Tolitoli, Rabu (31/1), sangat memalukan.

Seharusnya, bupati dan wakil bupati itu memberikan contoh baik kepada masyarakat. "Sampai berkelahi di tempat umum, itu kan tidak etis, tidak pantas sebagai seorang pemimpin di daerah. Sebagai panutan di daerah, harusnya memberikan contoh," ujar Tjahjo, di Kompleks Istana Presiden Jakarta pada Kamis (1/2).

Tjahjo pun mengimbau agar para kepala daerah dan wakilnya tersebut bisa menahan emosi. "Berusahalah menahan emosi walau sesulit apa pun kondisinya," kata Tjahjo. Mendagri telah menerjunkan salah seorang Dirjennya untuk mengonfirmasi peristiwa tersebut ke Bupati dan wakilnya.

Tjahjo mengatakan seharusnya konflik di tataran wali kota atau bupati diselesaikan oleh pejabat setingkat gubernur. "Secara detail, kami minta Gubernur membuat laporan tertulis, nanti kami kliping masalahnya.

Kami ingin laporan resmi. Jadi kita serahkan saja ke Gubernur," ujar Tjahjo Saat ditanya apakah konflik bupati dengan wakilnya tersebut akan mendapat sanksi, Tjahjo menyebut, tidak ada. "Di undang-undang sih enggak ada. Paling cuma fungsi pembinaan saja.

Kecuali ya, dia masalah hukum, ada prosesnya," ujar Tjahjo. Pertikaian Bupati Tolitoli, Saleh Bantilan, dan Wakilnya, Abdul Rahman, tersebut terjadi karena Abdul Rahman tersinggung tidak dilibatkan dalam proses pelantikan pejabat di Tolitoli.

Abdul Rahman menendang meja dan berteriak- teriak saat pelantikan berlangsung. Gara-gara itu, Abdul Rahman dilaporkan ke polisi dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan. Abdul Rahman pun mengaku memiliki alasan atas tindakannya saat pelantikan pejabat fungsional dan struktural.

Menurutnya, tak ada masalah dengan pelantikan terhadap pegawai fungsional. Permasalahannya justru pada pelantikan empat orang pejabat struktural. "Terus terang saya kecewa dengan perubahan pelantikan terhadap empat pejabat struktural itu. Yang bikin kecewa nama-nama pejabat struktural berubah esok harinya saat pelantikan digelar," kata Abdul Rahman. fdl/ags/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Muhamad Umar Fadloli, Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top