Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Pandemi - Konsumsi Dalam Negeri Ikan Hampir 54,5 Kg per Kapita per Tahun

Perikanan Budidaya Terpuruk

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pandemi berpengaruh besar terhadap pasar hasil budi daya ikan karena banyak rumah makan yang tutup lebih awal atau bahkan tidak beroperasi akibat pandemi.

JAKARTA-Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui LPMUKP meminta pembudi daya ikan untuk lebih kreatif mengembangkan produk pangan ready to eat atau siap digoreng dan disantap saat sampai di tangan konsumen. Kreativitas ini menjadi solusi di masa pandemi Covid-19 yang berdampak pada sangat terbatasnya konsumsi ikan hidup.

Direktur Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) Syarif Syahrial mengatakan pandemi berpengaruh besar terhadap pasar hasil budi daya ikan. Hal itu disebabkan banyak rumah makan yang tutup lebih awal atau bahkan tidak beroperasi akibat pandemi.

Baca Juga :
Pasokan Turun

"Misalnya warung pecel lele tutup lebih cepat. Dampak yang sama juga dialami pengolahan ikan di lokasi-lokasi wisata, karena kunjungan wisatawan turun drastis," jelasnya di Jakarta, Rabu (14/7).

Meski demikian, Syahrial tetap membuka peluang kepada para pembudi daya ikan lele untuk mendapatkan permodalan. Prosedurnya adalah dengan menyiapkan proposal yang dibantu oleh tenaga pendamping dari Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tersebut. Hal itu ditegaskan dalam diskusi terkait Strategi Pengembangan Perikanan Budidaya Menuju Poros Maritim Dunia, Selasa (13/7).

Dia menerangkan, tenaga pendamping menjadi pembeda LPMUKP dengan lembaga permodalan lainnya. Keberadaan pendamping setidaknya mampu membantu para debitur atau calon debitur dalam merencanakan dan mengelola pinjaman dana bergulir. "Jangan sampai pembudidaya hanya tahu produksi, tapi tidak tahu pasarnya. Jangan sampai terjerat utang dari permodalan," ujar Syahrial.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top