Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan SDM | Kemenristekdikti Perbaiki Ruang Kuliah di 30 Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi Dituntut Tingkatkan "E-Learning"

Foto : ISTIMEWA

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Men­ristekdikti), Mohamad Nasir.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perguruan tinggi dituntut melakukan pembelajaran sesuai dengan perkembangan teknologi dan selalu meningkatkan kualifikasi dan kemampuan para dosennya agar dapat bersaing dengan bangsa lain. Proses pembelajaran secara daring (e-learning) telah dilakukan di berbagai perguruan tinggi Indonesia, dan akan lebih banyak perguruan tinggi yang mengadopsi sistem ini.

"Saya berharap dengan e-learning, angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi Indonesia bisa lebih tinggi, yang saat ini ada di angka 34,58," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, seusai meresmikan Gedung Baru Development of Education in Seven Universities Project (7 in 1 Project) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), di Yogyakarta, Sabtu (2/2).

Nasir berharap e-learning akan mampu meningkatkan APK pendidikan tinggi Indonesia. Sistem pembelajaran secara e-learning harus diimbangi dengan peningkatan kompetensi dosen. Mahasiswa yang dihadapi dosen saat ini adalah generasi milenial dan generasi Z. Oleh karena itu, dosen harus meningkatkan kompetensi keilmuan serta melakukan inovasi metode pembelajaran.

"Saya sampaikan amat penting untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi dosen. Kita harus bisa melakukan evaluasi diri, ada di mana posisi kita dibandingkan dengan negara lain. Hal ini bisa dimanifestasikan kepada para mahasiswa agar mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih bermakna bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia," ungkap Menristekdikti.

Dosen yang berkompeten dan selalu sadar akan perkembangan ilmu di negara lain akan membuat mahasiswa lebih kompetitif dalam menyejahterakan rakyat. Dalam meningkatkan kompetensinya, Nasir sampaikan mahasiswa perlu berinisiatif menggali ilmu dari berbagai sumber, salah satunya melalui materi pembelajaran dalam jaringan.

"Sementara itu dari sisi mahasiswa, yang harus dibenahi adalah kesiapan belajar mandiri mahasiswa. Karena dalam pembelajaran daring lebih banyak mengadopsi istilah self-directed learning maka self-directed learning mahasiswa menjadi penting," kata Nasir.

Lebih Adaptif

Nasir percaya mahasiswa Indonesia sudah tidak asing dengan perkembangan teknologi, sehingga mereka dapat lebih adaptif pada penggunaan online learning. Kalau dari sisi literasi teknologi, tidak ada masalah yang berarti karena mahasiswa Indonesia saat ini pada dasarnya sudah merupakan digital native," ungkap Nasir.

Selain itu, Nasir mengatakan mulai tahun ini Kemenristekdikti melakukan perbaikan ruang kuliah yang mangkrak di 30 perguruan tinggi dengan total anggaran 1,6 triliun rupiah. Anggaran tersebut memang naik kurang lebih 50 persen dari sebelumnya, tapi baru sepertiga dari total yang dibutuhkan.

"Peningkatan anggaran fokus pada penyediaan sarana prasana pendidikan sesuai portofolio Presiden Joko Widodo yang mulai tahun ini fokus pada pengembangan sumber daya manusia," kata Menristekdikti.

Pembangunan gedung IDB di UNY yang berupa 12 gedung ini memiliki nilai kontrak konstruksi sebesar 279,541 miliar rupiah dan nilai kontrak pengadaaan furniture 18.117.931.360 rupiah. Harapannya dengan penambahan gedung baru dari Proyek IDB 7 in 1 UNY ini dapat mempercepat UNY menjadi universitas kependidikan unggul, kreatif, dan inovatif berdasarkan pada ketakwaan, kemandirian, dan kecendekiaan. YK/eko/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top