Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perempuan Indonesia Perlu Mendapat Lebih Banyak Kesempatan Kerja

Foto : The Conversation/Shutterstock

Ilustrasi - Perempuan yang memiliki anak biasanya tidak lagi fokus pada kariernya.

A   A   A   Pengaturan Font

Tanggung jawab rumah tangga yang tak berimbang membatasi gerak perempuan untuk memajukan karier dan memperoleh pendapatan yang lebih baik.

Alexander Michael Tjahjadi, Article 33 dan Jesita Wida Ajani, Norwegian School of Economics

Satu hari sebelum Claudia Goldin diumumkan sebagai pemenang nobel ekonomi 2023, ia menulis sebuah penelitian menarik tentang "mengapa perempuan sudah menang". Dalam tulisannya, ia menjabarkan perjuangan menerus perempuan-perempuan di Amerika Serikat (AS) untuk memperoleh hak-hak mereka seputar ketenagakerjaan, status pernikahan, agama, politik hingga hak atas tubuh.

Perjuangan yang mencapai puncak di akhir 1970an dan awal 1980an ini membuahkan sejumlah legislasi yang-setidaknya-memberikan perempuan rasa aman di tempat kerja, tak lagi kehilangan kesempatan berpartisipasi di ranah publik karena kewajiban rumah tangga, tak takut dipecat atau ditolak dari pekerjaan karena hamil atau memiliki anak, dan memperoleh akses lebih baik ke pendidikan.

Terdapat dua hal yang dapat dilihat dari konsistensi Goldin dalam riset gender. Pertama, dengan menggunakan data historis selama lebih dari satu abad, cara Goldin menganalisis gender melebihi cara ekonom tradisional memandang permasalahan ekonomi. Ia mengulas aspek-aspek yang selama ini tak tersentuh studi ekonomi, termasuk bagaimana pil kontrasepsi memberikan perempuan harapan untuk bekerja dan bersekolah.

Hal kedua adalah sumbangsihnya dalam disparitas atau perbedaan gender di pasar tenaga kerja. Goldin berhasil menggambarkan tingkat partisipasi perempuan di AS sebagai kurva berbentuk U alias tidak meningkat secara konsisten: menurun saat perubahan sektor agraris ke industri dan berangsur naik saat berubah ke sektor jasa. Alasannya karena norma sosial dan struktur ekonomi berubah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top