Senin, 10 Mar 2025, 21:11 WIB

Peremajaan Tanggul di Jawa Sedang Dipersiapkan Secara Bertahap

Foto: Antara

Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa upaya peremajaan tanggul aliran sungai dan pesisir di Pulau Jawa sedang dipersiapkan secara bertahap yang pembahasannya dilakukan di tingkat menteri.

1741612810_f87a41fb06492ede21f6.jpg

"Misalnya tanggul di Grobogan, atau tanggul Sungai Citarum yang konstruksi masih tanah dibuat masa Belanda sudah mulai tua kemampuan menahan air sudah menurun, tetapi tentu saja semua itu bertahap," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran konferensi "Disaster Briefing" yang diikuti secara daring dari Jakarta, Senin petang.

Menurut Abdul pembahasan terkait peremajaan tanggul sekaligus normalisasi aliran sungai dan sempadan sungai itu dibahas oleh kementerian teknis terkait.

Dalam hal ini misalnya ia mencontohkan seperti dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum yang sudah mengeluarkan peraturan menteri sempadan sungai, Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang mendesain rancangan peremajaan keseluruhan, hingga Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk rencana relokasi masyarakat bila diperlukan.

Peristiwa bencana banjir luapan sungai yang kerap diperparah oleh pasang laut/rob di Jabodetabek hingga banjir akibat jebolnya tanggul sebagaimana yang terjadi Sungai Tuntang, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Tanggul Sungai Cinangka, Kabupaten Purwakarta hingga kerawanan tanggul di Jawa Timur menjadi dasar pembahasan tingkat menteri itu.

"BNPB juga termasuk di dalamnya. Fokus saat ini di Jawa, Jawa Barat, Tengah - Timur. Bila mesti pengerukan sungai di hilir harus berbarengan dengan tata ruang di hulu tidak mungkin sungai hilir dikeruk tapi sedimentasi di hulunya masih tetap tinggi karena deforestasi," imbuhnya.

Merujuk data yang dilaporkan BNPB sebelumnya pada Minggu (9/3), sebanyak 156 keluarga di Desa Cikaobandung Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dievakuasi akibat banjir yang diperparah oleh jebolnya tanggul Sungai Cinangka pada Sabtu (8/3) sore hari.

Kemudian Pusdalops BPBD Grobogan menyatakan air kiriman dari hulu Sungai Lusi, Sungai Glugu dan Sungai Tuntang yang mengakibatkan air meluap hingga menyebabkan dua titik tanggul si Sungai Tuntang dan Sungai Kliteh jebol pada Minggu (9/3). Kibatnya sebanyak 21 desa di enam kecamatan di Kabupaten Grobogan terdampak banjir yang mengakibatkan 280 orang warga warga dari Desa Ringinkidul dan Batur Agung mengungsi.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Ones

Tag Terkait:

Bagikan: