Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan SDM | Terjadi Kesenjangan Ketersediaan Buku di Kota dan Desa

Perdesaan Kekurangan Buku

Foto : ISTIMEWA

RESMIKAN PERPUSTAKAAN DIGITAL | Wakil Presiden, Jusuf Kalla (tengah) didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Daerah, Oesman Sapta (kedua dari kanan), Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Sandjojo Putro (kanan) dan Menteri Koordinator Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan, Puan Maharani (kedua dari kiri) ketika meresmikan Perpustakaan Digital di Perpustakaan Nasional Indonesia, Senin (26/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Keberadaan perpustakaan di perdesaan sangat mendesak. Ini penting untuk mendukung pembangunan SDM di Tanah Air.

JAKARTA - Literasi di Indonesia sangat memprihatinkan, bahkan di perdesaan tengah mengalami kekurangan buku. Kesenjangan pasokan buku juga cukup lebar antara kota dan desa, sehingga keberadaan perpustakaan di perdesaan sangat mendesak untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Syarief Bando, mengatakan untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemdes PDTT), serta para penerbit maupun penggiat literasi terus membangun sinergitas untuk memastikan masyarakat desa dapat meraih akses yang lebih luas akan buku.

"Indonesia sejatinya tengah kekurangan buku, terutama di daerah perdesaan," kata Syarief, seusai penandatanganan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan tahun 2018 di Gedung Layanan Perpustakaan Nasional, di Jakarta, Senin (26/3).

Menteri Koordinator Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, mengatakan frekuansi membaca masyarakat Indonesia rata-rata 3-4 kali per minggu dengan lama membaca per hari rata-rata hanya 30-59 menit. Jumlah buku yang ditamatkan juga hanya
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top