Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Percepat Atasi Stunting, Kemenko PMK Ajak Orang Tua Lakukan Penimbangan Balita Secara Berkala

Foto : ANTARA/Wuryanti Puspitasari

Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK Agus Suprapto.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Percepat atasi stunting. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak orang tua untuk menyukseskan program pencegahanstuntingdengan melakukan penimbangan balita secara berkala.

"Setiap bulan perlu membawa balita ke posyandu, puskesmas atau ke fasilitas kesehatan lain untuk melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan," kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK Agus Suprapto dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Agus menjelaskan, orang tua harus memastikan anak balitanya mengalami kenaikan berat badan sesuai grafik pertumbuhan yang terdapat di dalam Kartu Menuju Sehat.

Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan secara berkala, kata dia, sangat penting untuk deteksi dinistunting.

"Jika terdapat balita yang berat badannya stagnan dan tidak mengalami kenaikan dalam dua kali penimbangan, maka akan dicari tahu penyebabnya apakah karena kondisi kesehatan balita tersebut atau karena konsumsinya yang kurang," katanya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, kata dia, maka akan dilakukan intervensi lanjutan.

"Karena itu, untuk menyukseskan upaya pencegahan dan penangananstuntingmaka orang tua perlu secara rutin membawa anak mereka untuk ditimbang dan diukur setiap bulannya," katanya.

Menurutnya, deteksi dinistuntingsangat diperlukan guna mewujudkan generasi emas dan berkualitas.

"Pencegahan dan penangananstuntingmerupakan program prioritas dalam mendukung pembangunan berkelanjutan," katanya.

Kemenko PMK, kata dia, mengajak seluruh masyarakat khususnya para orang tua untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penangananstunting.

"Kemenko PMK bersama Kementerian Kesehatan dan instansi terkait lainnya juga terus berupaya mengintensifkan gerakan pemenuhan gizi keluarga terutama yang kaya protein hewani guna mencegahstunting," katanya.

Prevalensistuntingdi Indonesia saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) adalah 21,6 persen. Sementara pemerintah menargetkan prevalensistuntingbisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top