Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perbudakan Modern di Industri Fesyen, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Foto : Independent

Kampanye Revolusi Fashion menyoroti tenaga kerja di industri fesyen. Desainer Yunani Athena Korda bersuara dengan koleksinya pada 2015.

A   A   A   Pengaturan Font

Organisasi-organisasi advokasi menyatakan industri fashion adalah satu dari lima sektor industri yang terlibat dalam perbudakan modern.

Anika Kozlowski, Toronto Metropolitan University

Kita seharusnya tidak perlu mengorbankan nyawa dan lingkungan kita untuk menjadi modis. Namun inilah yang terjadi saat ini. Globalisasi, sistem produksi pakaian yang cepat di negara yang tenaga kerjanya murah untuk merespons tren terkini (fast fashion), dan media sosial telah mendorong terciptanya budaya konsumsi busana yang murah, mudah, dan berlimpah. Budaya ini terlihat semakin kuat dan ditunjukkan dengan jumlah produksi pakaian yang hampir dua kali lipat dalam 15 tahun terakhir.

Pecinta fashion perlu merenungkan bagaimana kebiasaan berbelanja mereka memiliki dampak negatif baik bagi Bumi maupun manusia.

Perilaku yang tidak mengakui kesetaraan gender, merusak lingkungan, melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) semua ada di dunia fashion. Sebuah Kampanye Revolusi Fashion dimulai karena dunia fashion diam saja terhadap tragedi yang terus-menerus terjadi dalam proses produksi mereka, seperti kematian 1.138 buruh garmen ketika Pabrik Rana Plaza runtuh di Dhaka, Bangladesh, pada 24 April 2013.

Kampanye Revolusi Fashion bertujuan untuk menyadarkan kita atas ketidakadilan ini dengan mengungkap keberadaan orang-orang di balik pakaian yang kita kenakan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top