Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Nasional - Orang Berkarakter Tidak Baik Sulit Dikendalikan

Perbanyak Pelatihan Guru PAUD

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Banyaknya pelaku korupsi diduga terjadi karena penguatan pendidikan karakter belum menjadi perhatian pemerintah.

JAKARTA - Pelatihan untuk guru pendidikan anak usia dini (PAUD) mesti diperbanyak. Hal ini sangat penting, khususnya terkait dengan upaya pembangunan karakter bangsa. Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo saat menutup Pelatihan Akbar Guru PAUD se-DKI Jakarta, di Gedung Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, Rabu (20/0).

Presiden mengingatkan bahwa dalam mendidik anak tidak cukup hanya terfokus pada kecerdasan semata, namun juga harus diimbangidengan budi pekerti dan nilainilai karakter yang baik. "Inilah proses-proses membangun mentalitas dan menguatkan pendidikan karakter yang akan terus kita lakukan."

Presiden lalu mencontohkan fenomena yang terjadi di Indonesia, para pelaku korupsi banyak mengenyam pendidikan yang tinggi. Tetapi, hal itu tidak mencegah mereka untuk melakukan tindak pidana yang sangat merugikan negara. Presiden pun menduga bahwa hal itu terjadi karena memang penguatan pendidikan karakter belum menjadi perhatian pemerintah selama ini. Dalam kesempatan itu, Presiden meminta agar kepada seluruh guru PAUD diberikan pendidikan dan pelatihan utamanya untuk menyebarkan pilar-pilar karakter kepada para guru.

"Bapak-bapak dan ibuibu lebih tahu dari saya soal itu," kata Jokowi di hadapan sekitar 1.200 guru PAUD, di DKI Jakarta, yang sebagian besar adalah ibu-ibu. Kepala Negara berpesan agar anak-anak diberikan pelajaran seperti yang sudah disampaikan dalam pelatihan ini. Menurut Jokowi, hal ini sangat penting dalam menghadapi kompetisi global. Presiden menyebutkan saat ini bangsa Indonesia berada dalam era kompetisi ketat di mana tidak ada lagi batas negara.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top