Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Diskusi Buku

Perbanyak Kritisi Platform Global

Foto : Koran Jakrta/Muhamad Ma'rup

Penulis buku Dialektika Digital, Agus Sudibyo

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Studi kritis terhadap platform global seperti Google dan Facebook harus diperbanyak. Keberadaannya penting di tengah transformasi digital yang terjadi saat ini. Demikian disampaikan penulis buku Dialektika Digital, Agus Sudibyo, dalam acara diskusi buku yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) secara daring, Rabu (20/4).

"Studi kritis belum banyak. Bahkan belum ada buku yang kritis terhadap platform," ujarnya. Dia menekankan, sikap kritis tidak berarti membenci platform. Agus menerangkan, transformasi digital jangan disambut dengan euforia saja. Perspektif kritis dapat menelaah hubungan antara platform tersebut dan media massa sudah saling menguntungkan atau justru timpang.

"Sama halnya mengkritik pemerintah, tidak berarti membenci pemerintah. Kurang lebih seperti itu," tambahnya. Lebih jauh, Agus menyebut, buku Dialektika Digital tidak anti baik terhadap transformasi digital maupun platform mesin pencari serta media sosial. Pandangan tersebut lahir akibat minimnya studi kritis terhadap platform digital.

Dia berharap, semakin banyak seminar dan buku yang tidak hanya mengafirmasi transformasi digital saja. Di sisi lain, peran akademisi dan civil society juga harus hadir untuk memperkaya kondisi tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum PWI, Atal S Depari, mengapresiasi buku tersebut untuk menyadarkan banyak orang agar tidak terlena platformd digital global. Buku tersebut bisa menjadi salah satu rujukan sikap dan langkah yang bisa diambil media massa ke depannya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top