Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suara Ahli

Perbaiki Sistem Pelaporan Kematian Covid-19

Foto : Antara

Epidemiolog, Dicky Budiman

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah diharapkan dapat memperbaiki sistem pelaporan kematian kasus Covid-19 karena belum memadai. Usul ini disampaikan epidemiolog Dicky Budiman, di Jakarta, Senin (7/2).

"Sebelum pandemi saja sudah seperti itu. Artinya angka kematian di masyarakat bisa jauh lebih tinggi dari data," kata Dicky. Dia menuturkan temuan 44-50 kasus kematian di Indonesia per hari merupakan bukti sistem penanggulangan Covid-19 melalui tes atau pelacakan, belum memadai.

Berbeda dengan Amerika yang terus menggencarkan 3T (testing, tracing dan treatment) hingga kasus kematian yang terlapor bisa menyentuh angka 7.000 per hari. Maka, Indonesia tidak boleh cepat berpuas diri karena dapat menimbulkan fenomena "gunung es" yaitu kasus terlihat sedikit di luar, namun tingkat infeksi jauh lebih tinggi dan tidak terdeteksi.

Kalau ada tren, berarti di masyarakat infeksi meningkat sangat besar. Sebab kalau bicara Omicron, yang katakanlah menular di tengah imunitas atau yang jauh lebih tinggi kemudian menyebabkan kematian, berarti kasus infeksi jauh lebih banyak.

Ia menduga jumlah kasus terinfeksi Indonesia dapat 10 kali lipat. Sebab bila melihat kasus kematian akibat varian Delta saja, minimal sudah 10 kali dari hasil surveillance yang dilaporkan dan terbukti terinfeksi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top