
Perang Sarung Berbuah Bom Molotov
molotov
Foto: istPURBALINGGA – Tidak kurang dari 10 anak di Desa Dawuhan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, diamankan karena mau perang sarung. "Bom molotov dan botol bekas minuman tidak ditemukan pada anak-anak yang diamankan tersebut. Namun, ditemukan di luar lokasi oleh warga. Kami masih mendalami," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Purbalingga Ajun Komisaris Polisi Siswanto, Minggu.
AKP Siswanto mengungkapkan bahwa kasus tersebut berawal dari informasi yang menyebutkan jika ada sekelompok anak-anak yang akan tawuran di Desa Dawuhan, Kecamatan Padamara, Purbalingga, Sabtu (1/3) dini hari.
Menurut dia, informasi tersebut ditindaklanjuti oleh petugas Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polres Purbalingga dengan mendatangi lokasi.
Sesampainya di lokasi, kata dia, petugas dengan dibantu warga setempat berhasil mengamankan 10 anak yang akan tawuran. "Para pelaku seluruhnya masih berstatus pelajar tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Purbalingga," katanya didampingi Kepala Seksi Humas Polres Purbalingga AKP Setyo Hadi.
Selain bom molotov dan tiga botol bekas minuman beralkohol yang ditemukan warga di luar lokasi kejadian, pihaknya juga mengamankan barang bukti dari anak-anak tersebut berupa satu helai sarung warna putih yang dililit lakban dan satu helai sarung warna merah marun yang diikat ujungnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, rencana tawuran atau perang sarung itu berawal dari saling ejek antarkelompok remaja. "Dari hasil penyelidikan, kami sudah mengidentifikasi tiga kelompok yang terlibat dan berasal dari Kecamatan Kutasari, Purbalingga, Bojongsari, dan Kalimanah," katanya.
Informasi menyebutkan bahwa anak-anak itu membawa senjata tajam. Namun, dari hasil penyelidikan, hanya ditemukan sarung yang diikat di bagian atasnya. Terkait dengan hal itu, dia mengatakan bahwa pihaknya mengambil langkah pembinaan terhadap anak-anak yang hendak tawuran atau perang sarung.
Menurut dia, pembinaan tersebut juga melibatkan orang tua, pihak sekolah, dan pemerintah desa.
"Kami mengimbau seluruh warga Kabupaten Purbalingga untuk bersama-sama mengawasi aktivitas anak. Pastikan anak-anak kita sudah pulang ke rumah maksimal pukul 21.00 atau 22.00 WIB, dan pergaulan mereka juga harus kita ketahui," kata Kasatreskrim.
Berita Trending
- 1 PTN Dukung Efisiensi Anggaran dengan Syarat Tak Ganggu Layanan Tri Darma Perguruan Tinggi
- 2 Polri, BGN, dan Yayasan Kemala Bhayangkari Uji Coba Dua SPPG di Jakarta
- 3 Persik Takluk oleh Dewa United dengan Skor 1-2
- 4 Duh, Minyak Sawit Indonesia Bisa Makin Tertekan, Harga CPO Tersungkur Akibat India Rem Permintaan
- 5 Sentimen Tarif AS dan Penurunan Peringkat MSCI Tekan IHSG
Berita Terkini
-
Jakarta Banjir Lagi, Ketinggian Air di 4 Kelurahan Jaksel Mencapai 230 Cm
-
Nusantara Jadi Magnet Baru Investasi, Daerah Sekitar Ikut Kecipratan
-
Film Animasi Latvia, 'Flow' Sabet Piala Oscar 2025
-
Pasar Harap-harap Cemas Manantikan Rilis Data Inflasi dan Depresiasi Rupiah, Cek Prediksi IHSG
-
Kieran Culkin Menang Oscar sebagai Aktor Pendukung Terbaik dalam "A Real Pain"