Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inklusi Keuangan l Pertumbuhan Pembiayaan Tiga Sektor Keuangan Konvensional Baru 13%

Peran "Fintech" Belum Optimal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Peran industi jasa keuangan berbasis digital atau fintech untuk memperluas inkluasi keuangan belum optimal sehingga dampak terhadap perekonomian belum terasa.

Jakarta - Gebrakan industri finansial berbasis teknologi atau financial technology (fintech) dalam beberapa tahun terakhir dinilai belum optimal untuk menambal sisa kebutuhan pembiayaan guna mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Padahal, potensi fintech di Indonesia sangat besar mengingat pengguna gadget dan internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, dalam diskusi di Jakarta, Selasa (7/8), mengatakan untuk naik peringkat dari level negara berpendapatan menengah ke negara berpendapatan tinggi, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi setidaknya 6,0 persen secara tahunan atau year on year (yoy) setiap tahun.

Status naik kelas itu memang baru rencana untuk diraih dalam jangka panjang. Namun, pertumbuhan 6,0 persen perlu diupayakan dari sekarang untuk memanfaatkan bonus demografi penduduk. Menurut Erwin, untuk mencapai angka tersebut, dibutuhkan pertumbuhan pembiayaan pasar modal, perbankan dan juga korporasi (multifinance) sebesar 15-16 persen secara yoy per tahun.

Baca Juga :
Pamerkan Produk

Saat ini, pertumbuhan pembiayaan dari tiga sektor keuangan konvensional tersebut baru mencapai 13 persen. "Fintech diharapkan bisa memenuhi sekitarnya yakni tiga persen. Apakah fintech bisa memberikan itu? Sejauh ini belum. Fintech belum merevolusi industri keuangan. Tapi harapan kami sangat besar untuk 'Fintech' agar terus berkontribusi," katanya.

Dalam jangka pendek, kata Erwin, fintech dapat dimanfaatkan untuk menambah akses produk dan jasa keuangan kepada masyarakat yang belum menikmati layanan industri keuangan. Karenanya, perkembangan fintech harus diakomodasi dengan aturan yang tidak mengekang, namun tetap memenuhi aspek kehati-hatian."Harus dipastikan fintech jadi industri yang suistain (berkelanjutan)," ujarnya.

Kemudahan Akses

Menurut Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Lis Lestari Sutjiati, industri fintech dapat meningkatkan jumlah penduduk yang terakses layanan keuangan. Setidaknya dari target 75 persen jumlah penduduk melek layanan keuangan, fintech dapat menyumbang 16 persennya. "Salah satu caranya dengan aksesibilitas fintech yang dapat dengan mudah digunakan melalui ponsel pintar. Dengan begitu, fintech diharapkan dapat memberikan layanan keuangan bagi masyarakat di daerah terluar dan terdepan," jelasnya.

Hingga saat ini, terdapat 350 perusahaan fintech yang tercatat di Indonesia. Dari angka tersebut, tiga persen di antaranya bergerak di bidang asuransi dan empat persen fokus di bidang penambahan modal (capital raising). Kemudian, 11 persen bergerak di sektor manajemen investasi dan 11 persen di market provisioning.

Sedangkan, 32 persen di bagian deposit dan pinjaman. Terkait pekembangan perdagangan daring atau e-commerce, BI mengatakan jika tren berbelanja online sudah sedemikian pesat, tidak tertutup kemungkinan mata uang digital resmi bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC) bisa diterbitkan. Erwin mengatakan perkembangan e-commerce menjadi salah satu indikator bagi BI untuk menerbitkan instrumen resmi mata uang krypto tersebut.

Saat ini, otoritas masih mengkaji dampak baik dan juga buruk jika CBDC diterbitrkan di Indonesia. CBDC juga kini sedang didalami bank sentral di seluruh dunia, sebagai salah satu instrumen untuk mendukung pembayaran digital yang aman dan terawasi. "Apabila kebutuhan uang digital itu dipenuhi oleh orang lain, dia tidak akan stabil. Itu harus dipenuhi oleh otoritas. Saat masyarakat butuh banyak uang digital, bank sentral harus masuk," ujar Erwin. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top