Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelola Investasi

Penyertaan Modal untuk SWF Capai Rp75 Triliun

Foto : ISTIMEWA

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian keuangan mengungkapkan penyertaan modal negara (PMN) untuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF) mencapai 75 triliun rupiah. Dana tersebut bersumber dari aset negara, aset BUMN, dan sumber lainnya.

"Dalam PP-nya mengatur mengenai LPI ini dengan untuk penyertaan modalnya di mana kita berharap nilainya bisa akan mencapai Rp75 triliun atau sekitar 5 miliar dollar AS," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/10).

Sri Mulyani menuturkan melalui ekuitas tersebut maka pemerintah berharap dapat menarik dana investasi mencapai tiga kali lipat yaitu sekitar 225 triliun rupiah atau 15 miliar dollar AS. "Saat ini sedang dibuat PP-nya dan Presiden minta PP selesai cepat. Jadi kita lakukan instruksi presiden satu minggu," ujarnya.

Sementara itu, Sri Mulyani menyebutkan sejauh ini jenis injeksi ekuitas yang telah dibahas untuk penyertaan modal SWF adalah dalam bentuk dana tunai yaitu 30 triliun rupiah. Dia melanjutkan struktur organisasi SWF yang diatur dalam UU Ciptaker akan memiliki dewan pengawas yang terdiri dari Menteri Keuangan, Menteri BUMN dan tiga kalangan profesional serta dewan direktur.

"Semuanya profesional yang diselenggarakan secara profesional keseluruhan tata kelola operasi dari SWF ini," tegasnya.

Kemudian juga memiliki dewan penasihat yaitu terdiri dari independen yang mewakili mitra strategis SWF. "Kita harapkan dapat mitra reputable sehingga bisa kembangkan dan gunakan aset ini untuk menarik investasi secara lebih baik," katanya.

Beroperasi Oktober

Sebelumnya, pemerintah berharap SWF sudah mulai berjalan bulan ini. SWF dinilai dapat mendorong pembangunan infrastruktur di Tanah Air, yang pendanaannya tidak bisa sepenuhnya dibebankan pada APBN.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin optimistis SWF Indonesia lebih besar dari Temasek Singapura dan Khazanah Nasional Berhad di Malaysia. Dengan catatan, seluruh BUMN melakukan penawaran umum perdana saham (IPO).

mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top