Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penyelenggaraan "Indonesian Night 2022" di Negara Bagian Oregon Berlangsung Meriah

Foto : Dok KJRI San Francisco

Pertunjukkan Tari Payung pada saat penyelenggaraan acara “Indonesian Night 2022: The Origins” di Negara Bagian Oregon, AS, pada Jumat (18/2) malam.

A   A   A   Pengaturan Font

SAN FRANCISCO - Persatuan Mahasiswa Indonesia (Permias) Oregon State University di Corvallis, Oregon, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (18/2) malam waktu setempat, menggelar acara "Indonesian Night 2022: The Origins".

Saat memberikan sambutan ketika membuka acara "Indonesian Night 2022: The Origins", Konjen RI di San Francisco, Prasetyo Hadi, menyampaikan harapan agar acara ini bisa meningkatkan persatuan Indonesia.

"Mari kita jaga spirit persatuan kebhinekaan Indonesia dengan toleransi, solidaritas, dan persaudaraan yang telah menopang persatuan Indonesia selama ini," ucap Konjen Prasetyo Hadi, seperti dikutip dari siaran pers KJRI San Francisco yang diterima redaksi Koran Jakarta, Senin (21/2).

Dalam acara ini berbagai pertunjukkan seni dan budaya ditampilkan oleh mahasiswa Indonesia, warga dan diaspora Indonesia, serta kelompok seni budaya Indonesia yang beranggotakan warga negara setempat.

Sesuai dengan tema kegiatannya, "The Origins", acara diisi dengan drama yang menceritakan asal usul Danau Toba di Sumatera Utara dan Danau Sentani di Papua yang diselingi berbagai pertunjukan tarian, gamelan, dan musik band, serta suguhan sejumlah masakan Indonesia.

"Berbagai kreativitas yang menampilkan kegiatan seni Indonesia di luar negeri perlu terus didorong untuk semakin mempromosikan budaya Indonesia di luar negeri," ungkap Konjen Prasetyo Hadi.

Promosi budaya dan kuliner Indonesia merupakan bagian dari diplomasi budaya yang saat ini tengah ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia.

Menurut Prasetyo Hadi, peran masyarakat dan diaspora Indonesia di luar negeri, termasuk friends of Indonesia dan Indonesianis, juga sangat penting bagi diplomasi publik yang pada gilirannya diharapkan bermanfaat secara ekonomi bagi Indonesia.

Pada acara yang digelar dengan prokes ketat tersebut juga ditampilkan berbagai makanan atau kuliner Indonesia sebagai upaya diplomasi kuliner atau yang dikenal dengan "gastrodiplomacy". "Diharapkan, hal ini dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pemasaran dan penjualan produk pangan olahan dan rempah Indonesia di luar negeri," ujar Konjen RI di San Francisco.

Lebih lanjut, gastrodiplomasi merupakan bagian dari upaya diplomasi yang tujuannya antara lain untuk meningkatkan nation branding Indonesia, khususnya di bidang keaslian makanan Indonesia dan kekayaan rempah-rempahnya.

Konjen Prasetyo Hadi juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang hadir untuk terus menjaga kesehatan di tengah masih tingginya angka kasus sebaran pandemi Covid-19. Dalam kaitan ini, seiring dengan pelaksanaan fungsi perlindungan WNI di luar negeri, KJRI San Francisco terus berupaya memastikan semua warga negara di wilayah kerjanya dalam keadaan aman dan terhindar dari penyebaran virus Covid-19.

Dari sekitar 13.886 WNI di wilayah kerja KJRI San Francisco yang meliputi 8 negara bagian dan teritori, jumlah WNI tertinggi berada di California bagian utara dan negara bagian Washington yang berjumlah sekitar 6.000 orang, dimana 517 di antaranya merupakan mahasiswa dari berbagai universitas di Negara Bagian Oregon.

Konjen Prasetyo Hadi juga telah menyampaikan pesan langsung dalam pertemuan dengan Gubernur Oregon dan Wali Kota Salem sebagai ibu kota Negara Bagian Oregon sehari sebelumnya (18 Februari 2022) guna menekankan seluruh WNI di wilayahnya mendapatkan perlindungan.

Dalam acara yang digelar dengan prokes yang ketat tersebut, ratusan peserta hadir dari berbagai kalangan di antaranya mahasiswa AS dan pelalajar/mahasiswa asing lainnya, hingga masyarakat diaspora dan mahasiswa Indonesia lintas kampus di wilayah Negara Bagian Oregon.

"Saya senang sekali dapat menghadiri acara Indonesia Night 2022 di Oregon. Saya baru petama kali melihat tari payung asal Sumatra, tariannya sangat unik. Selain itu, beragam kuliner Indonesia yang dihidangkan lezat sekali khususnya tempe," ujar Rachael Fahrenbach, masyarakat AS di Kota Corvallis.

Konsul Penerangan Sosial dan Budaya KJRI San Francisco, Mahmudin Nur Al-Gozaly, yang juga turut hadir dalam acara, menyampaikan acara sosial budaya semacam ini sejalan juga dengan program pemerintah "Spice Up the World" yang fokusnya untuk mendorong industri kuliner Indonesia melalui pembukaan restoran Indonesia di luar negeri.

Acara ditutup dengan gerakan flash mob Papua yang kompak dan meriah guna menambahkan kecintaan dan mengobati kerinduan para mahasiswa Indonesia di luar negeri pada budaya bangsa Indonesia. I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top