Mantan Agen CIA Mengaku Bersalah Jadi Mata-mata Tiongkok
Gambar yang terdapat dalam tuntutan pidana terhadap Alexander Yuk Ching Ma ini menunjukkan tangkapan layar yang dibuat dari video karyawan FBI yang menyamar yang diambil pada Januari 2019 saat sedang rapat.
WASHINGTON - Seorang mantan agen CIA pada hari Jumat (24/5) mengaku bersalah karena menjadi mata-mata untuk Tiongkok, Departemen Kehakiman AS mengumumkan.
Alexander Yuk Ching Ma (71), penduduk asli Hong Kong yang menjadi warga negara AS yang dinaturalisasi, mengaku telah memberikan "informasi rahasia pertahanan nasional AS dalam jumlah besar" kepada pihak berwenang Tiongkok pada tahun 2001, meskipun ia belum pernah dipekerjakan oleh CIA selama 12 tahun.
Menurut pernyataan Departemen Kehakiman, pertemuan Ma dengan perwakilan Biro Keamanan Negara Shanghai diprakarsai oleh mantan agen CIA lainnya, saudara sedarah Ma yang lahir di Shanghai dan juga menjadi warga negara Amerika yang dinaturalisasi, yang diidentifikasi sebagai "co-conspirator #1".
Pada akhir pertemuan hari ketiga di sebuah hotel di Hong Kong, "petugas intelijen Tiongkok memberikan uang tunai $50.000 kepada CC #1, yang dihitung oleh Ma," kata pernyataan itu.
"Ma dan CC #1 juga sepakat saat itu untuk terus membantu" intelijen Tiongkok.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya