Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transportasi Udara - CVR Pesawat Lion Air Ditemukan

Penyebab Kecelakaan Diharapkan Makin Jelas

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

PERLIHATKAN CVR - Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono (tengah) menunjukkan Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang ditemukan di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (14/1).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi penemuan cockpit voice recorder (CVR) pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018. Dengan ditemukan CVR tersebut, Jokowi berharap penyebab kecelakaan tersebut bisa menjadi semakin terang benderang.

"Ya, kita sangat menghargai penemuan CVR yang ditemukan oleh Kopaska, sehingga ini nanti akan lebih memperjelas kecelakaan pesawat yang kemarin terjadi disebabkan oleh apa," kata Presiden Jokowi di President Lounge, Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (14/1).

CVR pesawat milik Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada 29 Oktober 2018 itu ditemukan oleh tim penyelam dari Kopaska dan Dislambair Koarmada I , Senin (14/1) pagi. Bagian dari black box pesawat Lion Air JT 610 itu ditemukan pada pukul 09.10 WIB. Pesawat Lion Air PK-LQP jatuh di perairan Tanjung Karawang, pada Senin, 29 Oktober 2018.

Pesawat jenis Boeing 737 Max8 itu hilang kontak pada pukul 06.32 WIB, atau sekitar 12 menit setelah take off dari Bandara Internasional Soekarno- Hatta. Bagian black box Lion Air JT 610 lain berupa Flight Data Recorder (FDR) telah ditemukan lebih dulu pada Kamis, 1 November 2018. FDR berisi data mengenai kecepatan, arah, dan ketinggian pesawat.

Sedangkan CVR merekam komunikasi antara pilot, pengawas bandara, co-pilot dan suara lain di dalam kokpit. Dengan ditemukannya CVR itu, lanjut Jokowi, penyebab kecelakaan Lion Air itu bisa diketahui dengan jelas. "Kita bisa membuka, bisa terang benderang nanti kalau ini sudah ditemukan," kata Presiden.

CVR yang ditemukan ini langsung dibawa ke Kantor Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, menegaskan pengeringan CVR hingga pengunduhan data diperkirakan sekitar 3-5 hari.

"Dengan ditemukan CVR, selanjutnya akan diproses di fasilitas black box KNKT melalui proses pengeringan pembersihan dan selanjutnya pengunduhan data dari CVR. Kita harapkan proses ini memakan waktu 3-5 hari, kita harapkan kita sudah bisa mengunduh data dalam black box," ujar Soerjanto di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sedangkan analisis atas data CVR, menurut Soerjanto, tergantung kompleksitas data. "Mudah-mudahan tidak terlalu lama," katanya. Misi pencarian CVR Lion Air dengan KRI Spica itu berlangsung sejak Selasa 8 Januari. Selain mengerahkan alat canggih untuk mendeteksi sinyal CVR, para penyelam andal juga diterjunkan. "Keseluruhan personel sebanyak 84," ujar Soerjanto.

fdl/mza/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Muhamad Umar Fadloli, Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top