Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sirosis

Penyakit Hati Kronis yang Tak Bergejala

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pasien yang sudah mengalami sirosis hati, maka pengobatan yang harus dilakukan adalah transplantasi hati. Transplantasi hati adalah terapi utama pada pasien yang sudah mengalami gagal hati.

Jumlah pasien penyakit hati kronis di Indonesia sudah berada di tingkat yang mengkhawatirkan. Menurut data dari Kemenkes, jumlah pasien penyakit hati kronis mencapai 20 juta jiwa di mana 20-40 persen di antaranya berpeluang mengembangkan penyakit menjadi sirosis hati. Kondisi ini tentu membuat fungsi hati mengalami gangguan.

Penyebab penyakit hati bisa bermacam-macam, salah satunya karena virus hepatitis. Jika organ hati terserang virus kondisinya akan bertambah parah, dan bila dibiarkan kondisinya menjadi fibrosis hati yang berlanjut ke sirosis. Jangka perkembangan dari penyakit hati itu memang terbilang lama, bisa 20-25 tahun, kemudian yang kian memperburuk keadaan penyakit ini cenderung sulit dideteksi karena tak bergejala, sehingga tak mengherankan apabila banyak pasien yang 'kaget' ketika mendapati kondisi kesehatan hatinya itu.

Untuk melawan penyakit mematikan itu yang perlu dilakukan ialah dengan transplantasi hati. Ketua Tim Transplantasi Organ dan Jaringan, Dr. dr. Hanifah Oswari, SpA(K) dalam acara konferensi pers tentang 'Perkembangan Transplantasi Hati' di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) beberapa waktu lalu menceritakan transplantasi hati merupakan terapi untuk gagal hati tahap lanjut, dan sudah mulai dikerjakan sejak 1963 pada orang mati (kadaverik), sedangkan transplantasi hati donor hidup mulai dikerjakan sejak 1988.


Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top