Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Obituari

Penulis Novel 'Legenda Pendekar Rajawali' Tutup Usia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Seorang novelis Tiongkok, Louis Cha yang memiliki nama pena Jin Yong, meninggal pada Selasa (30/10) lalu. Dia yang menulis novel 'Legenda Pendekar Rajawali' (The Legend of Condor Heroes), yang serial televisinya dengan bintang utama Andy Lau sempat menjadi favorit di Indonesia.

Sebagaimana dilansir AFP, Kamis (1/11), Cha tutup usia di sebuah rumah sakit di Hong Kong, pada umur 94 tahun. Karya lelaki kelahiran Haining itu justru terlebih dulu dikenal luas di luar Tiongkok.

Tulisan Cha disejajarkan dengan karya penulis The Lord of The Ring, JRR Tolkien. Sejumlah novelnya yang beraliran Wu Xia, yakni menyuguhkan kisah rekaan fantasi tentang pendekar, roman, dan intrik pada masaTiongkok kuno. Karyanya sampai menginspirasi sejumlah film, komik, bahkan hingga video gim.

"Saya kira tulisannya sangat laris dibaca orang. Sangat kekal, mirip JRR Tolkien," kata Eileen Chow, salah satu dosen tamu Studi Asia dan Timur Tengah di Universitas Duke, North Carolina.

Cha mulai meniti karir sebagai penulis saat pindah ke Hong Kong pada 1948. Saat itu dia bekerja sebagai wakil editor surat kabar setempat. Dia juga dikenal sebagai pendiri surat kabar terkemuka di Hong Kong, Ming Pao.

Karya-karyanya dihasilkan pada rentang 1955 hingga 1972. Saat itu dia menulis 15 novel, salah satunya yang terkenal adalah Legenda Pendekar Rajawali.

Sayangnya pada 1950-an karyanya malah tidak laku di Tiongkok. Sebab, saat itu pemimpin revolusi Tiongkok, Mao Tse Tung melakukan Revolusi Budaya. Akibatnya, simbol-simbol dan wujud peradaban Tiongkok kuno banyak yang dihancurkan dan dijauhi karena dianggap melambangkan kekuasaan kekaisaran yang feodal, termasuk karya-karya Cha. Sebab, dia selalu mengambil latar waktu pada masa Tiongkok sebelum revolusi.

"Pada masa itu kisah ilmu bela diri dianggap bisa meracuni semangat revolusi. Makanya karyanya malah laku di Taiwan, Hong Kong, dan Singapura dan tidak laku di Tiongkok daratan," kata Chow.

Menurut Chow, karya Cha mulai ramai dibicarakan di China setelah Deng Xiaoping yang menggantikan Mao Tse Tung justru menggemari novel fantasi bela diri. Sejak itu novel Cha mulai tenar di Tiongkok daratan dan diburu. AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top