Rabu, 18 Des 2024, 15:03 WIB

Pentingnya Pembangunan Jalan Baru, Prioritaskan Akses Desa ke Kota

Foto: istimewa

1734508943_2e21d72f9561270781e5.jpg

SEMARANG - Pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, menjadi salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.

Di Jawa Tengah (Jateng), masalah aksesibilitas antara desa dan kota menjadi perhatian serius, baik oleh pemerintah maupun para wakil rakyat.

Salah satu tokoh yang tengah menggencarkan isu ini adalah Ketua Fraksi Golkar DPRD Jateng, Ferry Wawan Cahyono.

Menurutnya, pembangunan jalan baru yang menghubungkan desa-desa dengan pusat-pusat ekonomi kota sangat penting untuk memperlancar arus barang dan mobilitas penduduk, serta mendukung percepatan pembangunan di daerah.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di Semarang, baru-baru ini, Ferry menegaskan meskipun berbagai program pembangunan sudah dilakukan, masih banyak desa di Jateng yang terkendala oleh keterbatasan infrastruktur jalan.

“Akses yang terbatas antara desa dan kota mempersulit masyarakat untuk mengakses layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, serta kesempatan ekonomi.

Oleh karena itu, pembangunan jalan baru yang menghubungkan desa ke kota harus menjadi prioritas pemerintah,” ujar Ferry dengan penuh semangat.

Menurutnya, ketimpangan infrastruktur antara desa dan kota masih menjadi masalah yang harus segera diselesaikan, terlebih di era globalisasi saat ini, di mana mobilitas penduduk dan distribusi barang sangat berpengaruh terhadap perekonomian.

“Jalan yang baik akan memudahkan transportasi, mengurangi biaya logistik, serta mempercepat distribusi barang dan jasa.

Ini akan memberikan dampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat desa, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian Jateng secara keseluruhan,” lanjutnya.

Potensi Ekonomi Desa di Jateng memiliki banyak potensi ekonomi yang belum tergali secara optimal.

Sektor pertanian, perikanan, dan industri kreatif di desa bisa berkembang pesat jika didukung dengan infrastruktur yang memadai.

Salah satu contoh yang disorot Ferry adalah sektor pertanian, yang selama ini terhambat oleh keterbatasan jalan yang menghubungkan petani dengan pasar atau tempat distribusi barang.

“Petani kita sering kesulitan menjual hasil pertanian mereka karena akses yang terbatas.

Banyak produk pertanian yang terbuang sia-sia atau harus dijual dengan harga yang sangat murah karena biaya transportasi yang tinggi.

Dengan adanya jalan yang layak dan lebih dekat, harga jual produk petani akan lebih baik dan distribusinya akan lebih efisien,” tambahnya.

Dalam konteks pembangunan jalan, Ferry juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan berkelanjutan.

Infrastruktur jalan yang dibangun harus memperhatikan aspek keberlanjutan, ramah lingkungan, serta dapat bertahan dalam jangka panjang.

“Jalan yang dibangun tidak hanya harus memperhatikan kebutuhan jangka pendek, tetapi juga jangka panjang.

Kita harus memastikan pembangunan jalan ini tidak merusak lingkungan, dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Ferry.

Dia menyarankan agar pemerintah memperhatikan potensi wisata desa yang bisa berkembang seiring dengan pembangunan jalan baru.

Jateng memiliki berbagai destinasi wisata alam dan budaya yang tersebar di daerah pedesaan, namun masih terkendala oleh buruknya infrastruktur jalan.

Redaktur: -

Penulis: -

Tag Terkait:

Bagikan: