Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Petcious Time Together

Pentingnya Menjaga Lingkungan Hewan Peliharaan

Foto : Koran Jakarta/Imantoko
A   A   A   Pengaturan Font

Memelihara hewan butuh kewaspadaan lebih, karena hewan kesayangan bersih bukan berarti terbebas dari ancaman penyakit. Perlu kiat khusus untuk menanggulangi hobi menyenangkan ini, terutama pada anak.

Tak dipungkiri kehadiran hewan-hewan peliharaan di rumah membuat Anda yang menyukainya bisa merasa bahagia, bahkan tak jarang hewan peliharaan menjadi pelepas rasa kesepian, sehingga dari sisi kesehatan sebenarnya cukup menyehatkan fisik karena kerap diposisikan sebagai medium terapi.

Faktanya, menurut penelitian salah satu manfaat dari memelihara hewan ialah dapat membantu penderita demensia atau penurunan fungsi otak pada orang usia lanjut, ini karena memelihara hewan dapat menurunkan tingkat hormon kortisol dan meningkatkan pelepasan serotonin neurotransmitter.

Kendati demikian, menurut drg. Tengku Annisa Utami, MARS meski dirawat dan dijaga kebersihannya, hewan kesayangan tetap berisiko menularkan penyakit ke pemilik hewan, ataupun ke orang di sekitar lingkungannya.

"Biasanya, penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia bisa berupa kulit yang gatal karena jamur dari tubuh hewan. Bisa juga berupa penyakit serius seperti toksoplasma, virus flu burung H5N1 dan H7N9, Virus Hanta yang biasa ditularkan hewan seperti Hamster dan lain sebagainya," ujarnya disela acara 'Petcious Time Together' bersama Black & Decker, Tokopedia di Vodka & Latte, Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Secara teknis memang sulit mendapati hewan peliharaan bersih 100 persen karena pola aktivitas hewan sulit dibatasi, dan tak jarang pula ada juga pemilik hewan yang kurang peduli terhadap kebersihan dan kesehatan hewan peliharaannya. Pemilik yang tidak bertanggung jawab bisa membuat hewan peliharaannya sebagai penular penyakit.

"Jadi meskipun tampak bersih, pemilik hewan harus tetap waspada sebenarnya aktivitas hewan peliharaan seperti anjing, kucing yang bermain di luar rumah ataupun luar ruangan berpotensi terpapar dan membawa kuman, jamur dan virus kembali, dan membahayakan anggota keluarga di rumah," lanjut Annisa.

Yang perlu dilakukan untuk meminimalisir risiko penyakit dari hewan ialah penggunaan spray anti-bakterial, cara ini sangat dianjurkan dilakukan untuk memastikan bahwa kuman dan penyakit di area bermain hewan peliharan tidak membahayakan kesehatan.

"Cara penggunaannya jangan disemprotkan ke hewannya, tapi ke lingkungan sekitar hewan bermain di mana binatang itu meninggalkan jejak. Bisa di sofa, karpet, gorden, atau kandangnya sekalipun. Tidak hanya tempat bermain hewan saja, kebersihan mobil pun juga harus dijaga. Kadang, pemilik hewan memasukkan hewan peliharaan mereka ke dalam kendaraan," ujarnya.

Nah, selain disemprotkan anti-bakterial menjaga kebersihan rumah dari bulu-bulunya yang sebelumnya terpapar berbagai kuman dan bakteri juga menjadi 'kesulitan' tersendiri bagi pemilik hewan. Tak dipungkiri bulu hewan tidak mudah dibersihkan, apalagi jika sudah menempel di sofa, atau terselip di sisi ruang yang sulit dibersihkan.

Salah satu yang bisa diandalkan untuk menjawab persoalan ini adalah penggunaan alat penyedot (vakum) yang efektif mengangkat bulu-bulu hewan. Namun pemilihan alat vacum harus disesuaikan untuk hewan, agar tidak merusak bulu hewan itu sendiri. "Saat ini banyak alat yang dapat menunjang kesehatan dan kebersihan hewan, dan juga aman bagi hewan itu sendiri," ujar Annisa.

Pada kesempatan itu, Black & Dacker juga merilis Pet Dustbuster, yaitu sebuah vakum tangan kaya fitur untuk menjaga kebersihan peliharaan Anda. Hartono Hamidjaja, Country Director PT Stanley Black & Decker menjelaskan vakum ini dilengkapi dengan kepala nozzle pet yang berbahan karet khusus sehingga dapat dengan maksimal mengambil bulu-bulu halus dari hewan.

"Keunggulan lainnya, vakum ini memiliki tiga macam filter yaitu filter berbahan fiber yang berguna untuk menyaring debu-debu ringan, filter berbahan plastik yang berguna untuk menyaring debu-debu kasar. Serta filter berbahan plastik dengan pewangi yang berguna untuk menyaring debu-debu kasar dan menghilangkan bau tidak sedap selama digunakan," tambah Hartono. ima/R-1

Awasi Anak-anak

Masalah midset juga tak kalah memusingkan, tak sedikit orang tua membiarkan anak-anaknya begitu saja bermain atau bersentuhan langsung dengan hewan. Padahal tahukah Anda bahwa kegiatan itu berisiko? Meskipun banyak anggapan orang yang membenarkannya, dengan alasan sebagai bentuk pembelajaran, misalnya.

Dan cukup sering kita lihat, hewan yang mengalami interaksi langsung dengan si anak itu merupakan hewan yang tidak jelas kebersihannya, sepeti kucing liar, unggas yang diperjualbelikan bebas, misalnya anak bebek, ayam, burung puyuh dan lain sebagainya.

Annisa mengimbau kepada orang tua agar tidak mudah membiarkan anak bersentuhan langsung dengan hewan. "Biasanya daya tahan tubuh anak-anak, terutama bayi masih sangat rendah. Sebagaimana kita ketahui kalau bayi baru lahir imunnya kan belum maksimal, tapi dengan bertambahnya usia tubuh mereka akan membentuk sistem imun yang lebih baik. Jadi kemungkinan sekitar 2-3 tahun sudah diizinkan bersinggungan langsung dengan hewan peliharaan. Tapi tentunya harus safety, maksudnya kita harus jaga kebersihan binatangnya, kita juga harus menjaga kebersihan lingkungannya," sarannya.

Begitu juga saat ingin berkunjung ke kebun binatang, meski tidak bersentuhan langsung dengan hewannya, lingkungan atau tempat tinggal hewan itu sangat berisiko membawa penyakit pada bayi. "Jadi alangkah baiknya jangan dulu berlibur ke kebun binatang, kalapun sudah cukup umur pastikan si anak dalam kondisi tubuh yang fit agar tidak mudah terpapar virus jahat," lanjut Annisa.

Kemudian ia juga menganjurkan bagi para orang tua agar tidak bersikap terlalu protektif terhadap sang anak. Artinya jangan mengisolasi anak untuk dapat berinteraksi dengan hewan.

"Jadi kita harus benar-benar menjaga jangan sampai mereka (anak-anak) merasa ruang interaksinya terbatas seperti tidak boleh main di luar, tidak boleh main sama binatang. Jika hal ini dilakukan berarti mereka semakin susah mendapatkan imunnya karena tidak mendapat paparan dari luar. Jadi jangan batasi anak, namun kita harus jaga kebersihannya," pungkasnya. ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top