Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wayang Potehi

Pentaskan Wayang Potehi hingga di Markas UNESCO

Foto : Koran Jakarta/ Selocahyo Basuki Utomo

Para pemain cilik grup Wayang Potehi Indonesia, dari Gudo, Jombang

A   A   A   Pengaturan Font

"Awalnya senang karena lihat corak baju-baju wayangnya, lalu tanya-tanya nama wayang, dan semakin tertarik. Mulai Februari 2023 saya mulai belajar menjadi dalang," ungkap dia.

Rasya yang kini telah menguasai sejumlah cerita, termasuk Sin Jin Kui yang mengisahkan perang Kerajaan Tong Tio melawan Kerajaan See Liang, awalnya tidak percaya diri bermain sebagai dalang.

"Awalnya malu, semakin sering pentas semakin berani. Orang tua juga senang saya memiliki keterampilan ini," ucap dia.

Bocah yang telah menjalankan tur luar kota pertamanya ke Semarang ini mengaku tetap seperti anak kecil pada umumnya. "Masih senang main game di ponsel, tapi sekarang lebih suka mendalang," ungkap dia.

Selain Mulyono dan Rasya, Grup Potehi Indonesia, juga dilengkapi para pengiring musik.. Mereka adalah Anil Muttaqien, peternak sapi dan tani di sawah sebagai dalang, Herlambang, mahasiswa STIE PGRI Dewantara Jombang, yang bertugas sebagai pemain terompet dan seawlo, alat gesek biola; Rico siswa SMPN 1 Gudo, pemain tambur atau donggo; dan Khudori Alwi, siswa SMK Al Asyari, pemain twalo (gong kecil). SB/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top