![Pentaskan Wayang Potehi hingga di Markas UNESCO](https://koran-jakarta.com/images/article/pentaskan-wayang-potehi-hingga-di-markas-unesco-240712220601.jpg)
Pentaskan Wayang Potehi hingga di Markas UNESCO
![Pentaskan Wayang Potehi hingga di Markas UNESCO](https://koran-jakarta.com/images/article/pentaskan-wayang-potehi-hingga-di-markas-unesco-240712220601.jpg)
Para pemain cilik grup Wayang Potehi Indonesia, dari Gudo, Jombang
Pria berusia 52 tahun ini menjelaskan, rata-rata ia mementaskan Wayang Potehi 6 bulan dalam setahun, dengan berkeliling dari kelenteng ke kelenteng dan melanjutkan ceritanya setiap hari. "Jika sedang tidak ada pentas, saya membantu membuat panggung, menjahit baju wayang dan peralatan properti Potehi," ungkap dia.
Dalang cilik
Selain Widodo yang telah melanglang buana mementaskan Wayang Potehi hingga di markas UNESCO di Paris, Prancis, dan Festival Tong Tong di Den Haag, Belanda, grup kesenian Potehi Indonesia, Gudo, juga memiliki seorang dalang cilik berbakat. Dalang cilik itu bernama Rasya Muhammad Atahya, 9 tahun.
Kecintaan siswa kelas 3 sekolah dasar ini terhadap Wayang Potehi bermula saat ia diajak oleh seorang sepupu menonton pentas Potehi di Kelenteng Gudo.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya