Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Persaingan Usaha

Penjualan Syngenta kepada BUMN Tiongkok Dipersoalkan di Swiss

Foto : SEBASTIEN BOZON/AFP

PAMERAN PERTANIAN - Produk pestisida dan benih Syngenta asal Swiss saat ditampilkan dalam sebuah pameran di Geispitzen, Prancis, akhir Juni lalu. Syngenta kini dimiliki BUMN Tiongkok.

A   A   A   Pengaturan Font

ZURICH - Duta Besar Tiongkok untuk Swiss, Jenderal Wenbin, mempersoalkan pengambilalihan raksasa perusahaan kimia pertanian asal Swiss, Syngenta, oleh perusahaan milik negara Tiongkok, ChemChina. Dia menilai penjualan Syngenta senilai 43 miliar dollar AS pada dua tahun lalu merupakan sebuah kesalahan.

Hal itu disampaikan Jenderal Wenbin dalam wawancara dengan surat kabar Tages-Anzeiger yang dimuat Sabtu (29/6).

Wenbin menyatakan jika dia berada di Bern pada saat kesepakatan itu dibuat pada 2017, dia akan menghentikannya.

"Jika saat itu saya menjadi duta besar, pengambilalihan itu tidak akan terjadi. Itu tidak baik bagi Tiongkok. Itu untuk Swiss, mendapat 40 miliar dollar AS. Jika Swiss menginginkan Syngenta kembali, saya akan meyakinkan ChemChina untuk menjualnya. Tapi apakah ada orang di Swiss yang menginginkan Syngenta kembali?" kata Jenderal Wenbin, tanpa memberikan alasan atas sikapnya itu.

Syngenta yang berpusat di Basel terdaftar di Bursa Efek Swiss (Swiss Stock Exchange) ketika dibeli oleh ChemChina, dan pemegang saham perusahaan menerima uang dari kesepakatan yang ditutup pada 2017.

Entitas Asing

Akuisisi tersebut memicu perdebatan terkait langkah negara asing yang berekspansi di Swiss. Para politisi Swiss di parlemen mempermasalahkan persetujuan pemerintah atas penjualan perusahaan Swiss kepada entitas asing.

Investasi besar swasta Tiongkok lainnya di perusahaan-perusahaan Swiss, termasuk pembelian Hateg Group dari perusahaan katering maskapai penerbangan, dan layanan darat dan perusahaan penanganan kargo Swissport.

Jenderal Wenbin mengatakan kritik di media Swiss atas pengambilalihan itu telah mendorong calon investor Tiongkok untuk mencari peluang di tempat lain. "Mereka akan pergi ke Jerman," katanya.

Syngenta tidak membalas panggilan telepon dan email untuk memberikan komentar atas masalah itu. Hal yang sama juga dilakukan Kedutaan Besar Tiongkok.

Kini, Syngenta menargetkan pertumbuhan melalui akuisisi di pasar benih Tiongkok senilai 17 miliar dollar AS dan akses untuk pemain asing dibatasi, termasuk dalam produk-produk baru dan kerja sama pertukaran teknologi.

Sekadar informasi, ChemChina merupakan badan usaha milik negara (BUMN) Tiongkok yang sekarang dipimpin Ren Jianxin. Di bawah kendalinya, BUMN memiliki pergerakan paling agresif, termasuk mengakuisisi Syngenta. Bermodal pinjaman 10.000 yuan pada 1984, dan mendapat dukungan pemerintah serta Partai Komunis Tiongkok, ChemChin dan Ren berhasil melakukan 100 kali proses akuisisi dan merger.AFP/SB/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top