Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penjualan Senpi Jaringan Filipina ke KKSB Dilacak

Foto : Antara/Toyiban.

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing, Selasa (17/11/2020) saat merillis penangkapan tersangka dan penyitaan barang bukti kasus perdagangan senjata api yang dipasok dari Filipina.

A   A   A   Pengaturan Font

MANOKWARI - Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat terus menelusuri kemungkinan adanya transaksi penjualan senjata api (Senpi) yang dilakukan jaringan Filipina kepada kelompok kriminal separatis bersenjata (KKB).

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing, di Manokwari, Rabu (18/11) mengutarakan Tim Khusus Polda Papua Barat dalam beberapa pekan terakhir menangkap tiga tersangka pelaku perdagangan ilegal senjata api yang dikirim dari Filipina. Tiga tersangka itu masing-masing berinisial RB, SM, dan SK.

Dalam penangkapan ini, polisi mengamankan enam pucuk senjata api, 43 amunisi serta tiga buah magazen. Barang bukti itu dikirim dari Manado ke Papua Barat melalui jalur transportasi laut.

Peran Besar

Kapolda mengutarakan bahwa satu dari tiga tersangka tersebut memiliki peran besar dalam kegiatan penyelundupan senjata api ke Papua Barat yakni RB.

"Jadi Jaringan RB ini punya hubungan khusus dengan pelaku tindak kejahatan yang ada di Filipina. Dari Filipina senjata masuk Indonesia melalui Manado, Sulawesi Utara," katanya.

Selanjutnya, imbuh Tornagogo, dari Manado penyelundupan senjata api ke Papua Barat dilakukan melalui Sorong lalu ke Manokwari. Diduga jaringan RB juga sudah masuk ke wilayah Papua melalui Kabupaten Nabire.

Kapolda menyebutkan bahwa tiga tersangka yang ditanggap secara bertahap sejak 3 November 2020 itu saat ini masih diamankan di Mapolda Papua Barat. Mereka masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).

"Kami masih menggali informasi dari para tersangka, untuk memastikan apakah transaksi jual beli senjata api juga pernah dilakukan dengan KKSB atau belum. Kami masih dalami itu," katanya lagi.

Ia pun mengimbau masyarakat tidak tergiur dengan bisnis atau perdagangan senjata api, meskipun keuntungannya sangat menggiurkan. Karena hal itu dapat dimanfaatkan oleh para pelaku tindak kejahatan termasuk KKSB.

"Ada juga di sini, senjata api untuk mas kawin atau mahar pernikahan. Untuk hal ini tolong masyarakat mempertimbangkan lagi karena ini sangat berbahaya dan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku tindak kejahatan," kata Kapolda.

Ia menambahkan Polri sudah memiliki Satuan Tugas Nemangkawi. Polda Papua Barat pun sudah membentuk tim khusus untuk penanganan masalah separatis. Keduanya terus berkolaborasi untuk mengungkap distribusi ilegal senjata api di wilayah Papua Barat dan Papua. n Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top