Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 23 Apr 2019, 01:00 WIB

Penjualan Kurma di Pasar Tanah Abang Meningkat

penjual kurma I Seorang penjual kurma menata kurma di kiosnya, di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta Pusat, Senin (22/4)

Foto: ANTARA/Suwanti

JAKARTA - Penjualan kurma di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengalami kenaikan 30 persen menjelang Ramadan dibanding bulan-bulan biasa.

Salah seorang penjual kurma di Blok A, Tamam, Senin, mengakui kenaikan penjualan ditandai dengan peningkatan antusiasme pembeli. "Beda dengan hari-hari biasa, ada kenaikan (penjualan) sekitar 30 persen," kata Tamam di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Menurut Tamam, para pembeli sengaja membeli kurma untuk persiapan menyambut puasa Ramadan dua minggu mendatang.

Kenaikan penjualan juga diiringi dengan kenaikan harga jual kurma. "Pastinya ada, ya, sekitar 10.000 sampai 20.000 rupiah," tambah Tamam. Pernyataan senada juga dikatakan oleh Rozi (24) yang menjual kurma di Blok B.

"Kalau untuk 1-2 mingguan jelang puasa memang peminat pembelinya mulai banyak, kalau hari-hari biasa orang beli hanya untuk oleh-oleh umrah," kata Rozi.

Dengan kenaikan penjualan kurma jelang Ramadan, omzet yang didapatkan oleh penjual juga ikut meningkat. "Omzet di hari-hari puasa bisa tiga juta rupiah lebih, kalau hari biasa paling satu juta rupiah," tambah Rozi.

Sementara itu, salah seorang pembeli kurma, Dwi mengaku sengaja membeli kurma sebagai persediaan untuk puasa Ramadan.

Mengenai harga yang naik dibandingkan hari-hari biasa, Dwi mengatakan bahwa kenaikan tersebut memang biasa terjadi, terlebih dalam suasana menyambut bulan Ramadan.

Di Pasar Tanah Abang, kurma yang banyak dicari pembeli jelang Ramadan di antaranya kurma Sukari yang dijual seharga 120.000 rupiah per kilogram dan kurma Tunisia yang dijual dengan kisaran 70.000 sampai 80.000 rupiah per kilogram.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat memasuki bulan Ramadan adanya peningkatan impor barang konsumsi mulai dari kurma hingga pakaian jadi.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, adanya peningkatan impor barang konsumsi sebesar 13,49 persen (mtm) sebagai hal yang wajar.
"Konsumsi yang naik barangnya di antaranya impor AC, mesin-mesin AC kemudian anggur fresh dari Aussie. Satu lagi karena mendekati bulan Ramadan juga ada kurma dari Tunisia," ujar Suhariyanto. emh/Ant/P-5

Redaktur: M Husen Hamidy

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.