Peningkatan Mobilitas Masyarakat Pacu Ekonomi

JAKARTA - Perekonomian nasional diperkirakan melanjutkan tren pemulihannya pada kuartal II tahun ini. Meski demikian, pemerintah diminta jangan lengah dalam menghadapi berbagai tantangan akibat perekonomian global yang terindikasi sedang menuju resesi.

Deputy Director Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 bisa mencapai 5,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy) atau di atas prediksi Kementerian Keuangan di kisaran 4,8-5,3 persen. Bahkan, proyeksi tersebut lebih tinggi dibandingkan capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 sebesar 5,01 persen (yoy).

Eko mengatakan pertumbuhan ini didorong oleh momentum libur Lebaran yang membuat mobilitas masyarakat relatif meningkat. Ditambah, aktivitas mudik yang membuat pergerakan transportasi meningkat signifikan. "Pergerakan orang dan transportasi selama triwulan II relatif meningkat dan menuju normal, dibanding triwulan II tahun lalu," ujar Eko di Jakarta, Rabu (20/7).

Apabila pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 mencapai angka itu, lanjut dia, akan muncul optimisme perekonomian yang berpengaruh terhadap kurs rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks keyakinan konsumen dan indeks tendensi bisnis. "Pengaruhnya ke optimisme perekonomian," ujar Eko.

Namun, dia tidak memungkiri, ke depan tetap akan ada risiko ekonomi dari peningkatan angka inflasi. Hal ini bisa berasal dari inflasi komponen bergejolak, inflasi inti serta inflasi harga-harga yang diatur oleh pemerintah.
Halaman Selanjutnya....