Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan | Aher Raih Gelar Doktora Unpad

Peningkatan Kualitas Air Jamin Kelangsungan Bisnis di DAS Citarum

Foto : KORAN JAKARTA/TEGUH RAHARDJO

SERTIFIKAT DOKTOR | Rektor Universitas Padjadjaran, Trihanggono Ahmad (kiri) menyerahkan sertifikat doktor kepada Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, di Gedung Graha Sanusi Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/5).

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), mengatakan perlu dibentuk badan khusus atau badan otorita yang memiliki kewenangan besar dalam merangkul semua pihak dalam upaya merevitalisasi Sungai Citarum. Tercemarnya nilai air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, di antaranya akibat regulasi yang belum mampu mencegah polusi dari industri, serta lemahnya strategi bersaing yang dijalankan industri sepanjang DAS Citarum.

"Banyak industri di sepanjang DAS yang tidak melakukan pengolahan limbah dengan alasan penghematan biaya operasional. Padahal, berdasarkan penelitian yang saya lakukan, nilai air sangat berpengaruh terhadap hadirnya nilai keberlanjutan semua perusahaan sepanjang DAS Citarum," kata Aher dalam Sidang Promosi Doktornya, di Gedung Graha Sanusi Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/5).

Ahmad Heryawan mendapatkan gelar doktor dengan status cum laude. Ia menyampaikan disertasi doktoralnya dengan judul Model Keberlanjutan Bisnis di Daerah Aliran Sungai Citarum (DAS), Indonesia.

Menurutnya, keberadaan Sungai Citarum sangat penting bagi warga Jabar. Namun sayang, kualitas airnya masuk tingkatan atau grade D, yang berarti sangat buruk. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat.

"Dengan badan otorita, Citarum akan bisa dijaga dan ditingkatkan nilai airnya. Badan Otorita Citarum dapat menjadi sebuah lembaga yang akan melaksanakan berbagai program secara serentak, masif, dan berkelanjutan yang dapat menyelesaikan masalah Sungai Citarum," ujarnya.

Menurut penelitiannya, peningkatan nilai air akan menjamin keberlanjutan bisnis di DAS Citarum. "Tidak mungkin ada keberlanjutan bisnis di DAS Citarum tanpa memperbaiki nilai airnya. Begitu juga sebaliknya. Orientasi profit dengan meninggalkan perbaikan nilai air justru akan menimbulkan kerugian. Jadi, sebetulnya perbaikan nilai air itu adalah kebutuhan masyarakat dan industri," tegasnya.

Ia mengambil contoh, Sungai Han di Korea yang pernah sekotor Citarum. Namun, dalam beberapa tahun telah berubah menjadi destinasi wisata dan sumber air yang baik bagi rakyat Korea.

"Itu semua bisa terwujud karena adanya gerakan bersama pemerintah, masyarakat, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan juga pelaku bisnis. Di Jabar ini, mari kita bangun paradigma baru tentang Sungai Citarum," ujarnya.

Paradigma baru itu adalah tidak menebang pohon di hulu, tidak membuang limbah rumah tangga ke sungai, tidak membuang limbah industri ke sungai. Paradigma baru ini perlu dukungan semua pihak. Sebab, saat Pemprov Jabar memikirkan Citarum sejak 2008 ternyata tidak ada dukungan stakeholder lain.

"Tidak bisa hanya provinsi, semua pihak harus terlibat. Badan Otorita ini yang akan mengomandoi perbaikan nilai air Citarum. Badan inilah yang akan mengkoordinasikan stake holder untuk Citarum," tambahnya.

Selain membentuk kelembagaan atau badan otorita, juga diperlukan upaya membangun budaya masyarakat yang memandang air sebagai barang yang sangat bernilai dan mahal. Sebab selain kelompok masyarakat industri juga ada kelompok masyarakat yang lebih besar, yaitu penduduk DAS Citarum yang harus memahami air sebagai barang yang sangat bernilai.

Berikan Sumbangsih

Sementara itu, Rektor Unpad, Trihanggono Ahmad, mengharapkan hasil riset Ahmad Heryawan akan memberikan sumbangsih dalam membangun Citarum Harum. Rektor pun membenarkan bahwa membangun kesadaran dari keterlibatan berbagai pihak sangat penting untuk mengatasi permasalahan di DAS Citarum.

"Ini dukungan bahwa riset, kekuatan akademik itu diharapkan bisa punya dampak kuat bagi terhadap pembangunan," katanya.tgh/E-3

Komentar

Komentar
()

Top