Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Peningkatan Investasi Gerakkan Perekonomian Triwulan I-2018

Foto : ISTIMEWA

Direktur Eksekutif Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perekonomian Indonesia pada triwulan I 2018 diperkirakan tumbuh lebih baik dari triwulan yang sama tahun sebelumnya yang ditopang oleh investasi dan konsumsi pemerintah yang meningkat, konsumsi swasta yang stabil, dan kinerja ekspor yang tetap positif. Peningkatan investasi terutama terjadi pada sektor konstruksi seiring penyelesaian proyek infrastruktur dan pada sektor primer dengan meningkatnya permintaan eksternal.

"Konsumsi swasta tumbuh stabil didukung daya beli masyarakat yang terjaga dan peningkatan pengeluaran terkait Pilkada. Konsumsi pemerintah meningkat dengan adanya akselerasi penyaluran bansos dan dana desa," kata Direktur Eksekutif Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (22/3).

Dari sisi eksternal, paparnya, ekspor diperkirakan tumbuh positif dipengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia. Sementara itu, impor juga diperkirakan meningkat khususnya terkait kebutuhan investasi dan ekspor yang memiliki konten impor tinggi. Dengan perkembangan tersebut, untuk keseluruhan tahun 2018, perekonomian Indonesia diprakirakan tumbuh pada kisaran 5,1-5,5 persen (yoy).

Sementara itu, inflasi pada Februari 2018 tetap terkendali dalam kisaran sasaran. Inflasi IHK Februari 2018 tercatat 0,17 persen (month to month/mtm), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,62 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi IHK tercatat 3,18 persen (yoy) atau berada dalam kisaran sasaran inflasi 2018 sebesar 3,5±1 persen (yoy).

"Terkendalinya inflasi dipengaruhi oleh inflasi inti yang menurun seiring dengan ekspektasi inflasi yang terjaga. Di samping itu, inflasi yang bersumber dari volatile food menurun, meski terdapat tekanan dari harga beras," katanya. Namun, inflasi administered prices meningkat terutama disebabkan oleh penyesuaian harga bensin nonsubsidi dan tarif listrik non PLN. Ke depan, inflasi diprakirakan tetap berada dalam kisaran sasaran inflasi 2018.

bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top