Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proyeksi Triwulan I-2022

Peningkatan Harga Energi Memberi Tekanan pada Fiskal

Foto : Sumber: BPS – Litbang KJ/and - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

"Peningkatan harga energi juga memberikan tekanan pada sisi fiskal. Estimasi kami mengindikasikan kenaikan harga energi akan meningkatkan belanja subsidi dari 207 triliun menjadi 314,4 triliun rupiah di 2022," katanya.

Peningkatan harga energi juga akan menurunkan ruang fiskal dari sekitar 15 persen ke 11,9 persen sehingga reformasi skema subsidi energi, dari subsidi produk ke subsidi untuk penduduk yang ditarget, sangat dibutuhkan. Hal itu agar defisit APBN 2022 dapat kembali ke bawah 3 persen dari PDB di 2023.

Tekanan inflasi yang meningkat tahun ini juga membutuhkan koordinasi yang lebih solid antara Bank Indonesia dan Kemenkeu untuk menjaga ekspektasi inflasi agar tidak terlalu tinggi. "Terlepas dari berbagai tantangan, kami masih berpandangan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2022 akan kembali ke level pra-pandemi di kisaran 5,0 persen year on year," katanya.

Secara terpisah, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudisthira mengatakan, wajar PDB positif di triwulan I-2022 karena ada pemulihan seiring pelonggaran mobilitas orang dan barang. "Selain itu boom harga komoditas mampu mendorong kinerja ekspor. Ini karena keberuntungan saja bukan transformasi struktural," paparnya.

Hal yang perlu diantisipasi kata Bhima ialah meningkatnya inflasi di sisi harga produsen maupun konsumen pada semester II 2022. Daya beli yang sedang pulih bisa terganggu inflasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top